BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara agraris
yang mayoritas penduduknya menggantungkan diri pada sektor pertanian. Seiring
dengan meningkatnya hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,
maka kebutuhan akan tersedia pupuk yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau sangatlah mutlak diperlukan.
Pupuk
merupakan bahan/Unsur-unsur
dalam bentuk senyawa Kimia Organik maupun anorganik yang berguna untuk tanah
& nutrisi tanaman .
Sedangkan pemupukan merupakan pengaplikasian
bahan/unsur-unsur kimia organik maupun anorganik yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi kimia tanah dan mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah
serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat
meningkatkan produktifitas tanaman.Beberapa
alasan perlu dilakukan pemukan antara lain produktifitas
tanah menurun,usaha
budidaya pertanian ,
pengikisan top soil, pencemaran lingkungan, bencana alam, dan pengaruh
iklim
Pupuk
yang merupakan sebagai unsur hara yang diserap tanaman tidak kita sadari
ternyata bisa di klasifikasikan. Tujuan dari pengklasifikasian pupuk ini adalah
agar kita dapat mengetahui bahan penyusunnya, asalnya, kandungannya unsur
haranya, tingkat haranya, dan kelarutannya.
B.Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah dari makalah
ini adalah berdasarkan apa saja pengklasifikasian dan apa saja jenis pupuk yang
bermanfaat bagi tanaman khusus nya di bidang pertanian.
C.Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini
adalah untuk mengetahui jenis-jenis pupuk, bahan penyusunnya, asalnya, dan kandungannya
unsur haranya.
BAB II
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI PUPUK
A.BERDASARKAN SUMBER
1.Pupuk Alam , yakni pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam
tanpa proses yang berarti atau diperoleh dari alam tanpa proses pabrik.
a. Pupuk Kandang
Pupuk
kandang ialah
olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.
Zat hara yang dikandung pupuk kandang
tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. Pupuk kandang ternak besar kaya
akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. Pupuk kandang ayam memiliki
kandungan fosfor lebih tinggi. Namun, manfaat utama
pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah sehingga akar dapat
tumbuh secara baik.
Kebanyakan pupuk kandang berupa feses yang dikeluarkan oleh hewan ketika
sedang berada di kandang maupun ketika sedang digembalakan di lahan pertanian, misal ketika
sedang memakan brangkasan dan gulma. Kualitas nutrisi yang terkandung di dalam pupuk kandang sangat
ditentukan oleh jenis hewan dan apa yang dimakan oleh hewan tersebut. Kotoran
kuda masih mengandung banyak rumput karena sistem pencernaannya tidak sama
denganruminansia.
Setiap jenis hewan tentunya menghasilkan kotoran yang
memiliki kandungan hara unik. Namun secara umum kotoran hewan mengandung unsur
hara makro seperti nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca),
magnesium (Mg) dan belerang (S). Bila dibandingkan dengan pupuk kimia sintetis,
kadar kandungan unsur hara dalam pupuk kandang jauh lebih kecil. Oleh karena
itu, perlu pupuk yang banyak untuk menyamai pemberian pupuk kimia.
Seperti
jenis pupuk organik lainnya, pupuk kandang memiliki sejumlah
kelebihan seperti kemampuannya untuk merangsang aktivitas biologi tanah dan
memperbaiki sifat fisik tanah. Hanya saja kelemahannya adalah bentuknya yang
kamba (bulky) dan tidak steril, bisa mengandung biji-bijian gulma dan
berbagai bibit penyakit atau parasit tanaman.
Jenis-jenis pupuk
kandang
Dilihat dari bentuknya, terdapat pupuk kandang padat dan
cair. Pupuk padat biasanya didapatkan dari tahi (feses) sedangkan pupuk
cair diambil dari air kencing (urine). Ada juga yang diambil dari
campuran feses dan urine, biasanya berbentuk
campuran kental seperti lumpur. Selain bentuk fasa-nya, ada juga pupuk kandang
yang berupa campuran antara kotoran dengan material lain. Seperti, kotoran ayam
yang bercampur dengan sekam padi yang dijadikan alas kandang atau kotoran sapi
yang bercampur jerami. Berikut ini, beberapa jenis pupuk kandang yang banyak
dipergunakan.
b. Night Soil
Night Soil merupakan
kotoran padat dan cair hasil kotoran manusia. Tinja atau feses
baik dari hewan (lebih sering dipakai) maupun dari manusia (jarang dipakai)
dapat juga digunakan sebagai pupuk kandang, sebagai sumber bahan bakar yang disebut bio gas, namun beberapa
kalangan menganggap bahwa menggunakan kotoran manusia untuk pupuk atau
keperluan lain adalah hal yang dianggap kurang etis. Kesulitan petani mendapatkan pupuk akibat kelangkaan maupun
tingginya harga pupuk di pasaran, seringkali menyebabkan petani memilih beralih
profesi dari bidang agraris ke perdagangan. Padahal dengan potensi sumber daya
alam serta wilayah geografis yang sangat luas, Indonesia telah terbukti pernah
menjadi negara swasembada pangan.
Kotoran manusia atau human excreta menjadi salah satu
alternatif yang masih belum dilirik masyarakat, untuk dijadikan bahan baku
pupuk organik yang berkualitas. Selain itu kotoran manusia juga dapat
menghasilkan energi alternatif yang terbarukan berupa biogas. Menurut Direktur
Pusat Studi Lingkungan Universitas Surabaya, Yunus Fransiscus, keberadaan
limbah maupun sampah rumah tangga harus dapat dipahami oleh masyarakat sebagai
sumber daya yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi, sekaligus kebaikan bagi
lingkungan.
c.Pupuk hijau
Pupuk Hijau dalam bidang pertanian merupakan pupuk yang berasal dari tumbuhan atau tanaman. Pupuk hijau biasanya dalam
penggunaanya yaitu untuk menambah unsur hara tanah, terutama nitrogen karena pupuk hijau banyak
mengandung unsur tersebut. Tanaman yang dapat dijadikan pupuk
hijau biasanya yaitu tanaman yang tergolong dalam keluarga Leguminosae (polong-polongan) karena
tanaman dari kelurga Leguminosae mempunyai akar yang
ditempeli oleh bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen dariudara. Ada beberapa tanaman yang dapat dijadikan pupuk
hijau seperti tanaman yang memiliki ciri-ciri
yaitu sistem perakaran dangkal dan memiliki akar serabut, daun lebat tetapi batang tidak terlalu keras, bagian daun lunak sehingga mudah terurai
oleh mikro organisme. Sumber pupuk hijau yang
biasanya digunakan petani yaitu tanaman pagar atau
tanaman sela, gulma atau tumbuhan liar, dan tanamanpenutup tanah atau yang lebih dikenal
dengan legume cover crop (LCC). Pupuk hijau selain menambah
unsur nitrogen dalam tanahjuga bermanfaat untuk menambah bahan organik dalam tanah, mengembalikan unsur hara yang hilang
serta mendukung kehidupan jasad renik di dalam tanah.
Jenis-jenis pupuk hijau
· Sisa tanaman produksi
Pada saat panen tidak semua biomasa
tanaman diangkut untuk dijual. Sebagian ditinggal di lahan dan dibiarkan
terurai sebagai pupuk hijau. Kendalanya, beberapa petani kurang sabar menunggu
masa bera (istirahat) hingga seluruh tanaman lapuk. Seperti petani padi yang
sering kali membakar jerami sisa panen. Hal itu dilakukan karena beberapa jenis
tanaman memang jangka penguraiannya lama. Sebenarnya ini bisa dipercepat dengan
cara mengomposkan tanaman tersebut terlebih dahulu.
Beberapa tanaman dari jenis legum lebih efektif untuk dijadikan pupuk
hijau. Kandungan hara tanaman legum terutama unsur N lebih tinggi dari jenis
lain. Penyediaan hara dari tanaman legum lebih cepat karena tanaman ini lebih
mudah terdekomposisi. Jenis tanaman legum yang sering dibudidayakan diantaranya
kacang-kacangan seperti, kacang tanah, kacang hijau, kedelai dan kacang
panjang.
Untuk mendapatkan pupuk hijau dari
sisa tanaman produksi dengan efesien, kita harus melakukan rotasi tanaman.
Misalnya, tanaman kacang kedelai ditanam di sela-sela musim tanam padi.
Sehingga ketika kacang kedelai ditanam, sisa tanamannya bisa dibenamkan
langsung untuk tanaman padi.
· Tanaman pagar
Pupuk hijau bisa didapatkan dengan
menanam tanaman sumber di sela-sela tanaman inti. Para petani biasa menanamnya
di lorong antar bedengan tanaman utama. Praktek seperti ini banyak
diaplikasikan oleh para petani tanaman pangan yang mengadopsi sistem SALT.
Tanaman pagar akan bekerja efektif bila memenuhi sifat-sifat (1) Prosentase
pertumbuhan daun lebih besar dari pada kayu, (2) Pertumbuhan cepat, gampang
bertunas dan akarnya dalam agar tidak bersaing dengan tanaman inti, (4)
Berkemampuan tinggi menambat nitrogen dan kandungan hara lain, (5) Tidak
berpotensi menjadi gulma.
Tanaman yang cocok dijadikan tanaman pagar sebagai sumber pupuk hijau
merupakan jenis tanaman legum. Beberapa diantaranya adalah:
§ Hahapaan (Flemingia macrophylla)
§ Lamtoro (Leuceana leucephala)
§ Gamal (Gliricidia sepium)
§ Kaliandra (Caliandra callothyrsus)
· Tanaman penutup tanah
Ada dua jenis tanaman penutup tanah
yang biasa digunakan sebagai sumber pupuk hijau. Pertama, tanaman yang ditanam
pada masa bera atau masa ketika lahan tidak digunakan. Pupuk hijau ini biasanya
ditanam menjelang musim kemarau, gunanya sebagai mulsa untuk melindungi tanah.
Tanaman ini diharapkan bisa mengkonservasi tanah dan hijauannya merupakan
sumber nitrogen untuk musim tanam berikutnya.
Kedua, tanaman yang ditanam berdampingan dengan tanaman inti, biasanya
diaplikasikan di perkebunan kopi ataupun sawit. Guna tanaman ini untuk menahan
laju erosi tanah, mempertahankan kadar air tanah, dan hijauannya bisa digunakan
sebagai sumber nitrogen.
Beberapa tanaman penutup tanah yang cocok dijadikan sebagai sumber pupuk
hijau adalah:
§ Bunguk (Mucuna munanease)
§ Komak (Dolicos lablab)
§ Kacang tunggak (Vigna sinensis)
§ Kakacangan (Arachis pintol)
· Tanaman liar
Selain dari tanaman yang secara
sengaaj kita tanam, pupuk hijau juga bisa diambil dari tanaman liar. Tanaman
ini biasanya tumbuh liar disekitar lahan pertanian, biomassanya bisa
dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Di sawah yang memiliki kadar organik tinggi
biasanya ditemukan tanaman sejenis pakis air (azolla) yang tumbuh
dengan cepat. Saat pengolahan tanah, tanaman ini bisa dibenamkan langsung
sebagai pupuk hijau.
Beberapa tanaman liar yang biasa dijadikan sebagai sumber pupuk hijau
adalah:
§ Kipait atau paitan (Tithonia diversifolia)
§ Kirinyu (Cromoleana odorate)
§ Babadotan atau Wedusan (Ageratum conyzoides)
§ Azolla (Azolla caroliniana, Azolla
filiculoides, Azolla mexicana, Azolla pinata)
§
Penggunaan pupuk hijau
Pembenaman langsung, sumber pupuk hijau dari jenis tanaman
yang memiliki rasio C/N rendah (seperti legum dan azolla) bisa
dibenamkan langsung pada lahan saat pengolahan tanah. Tanaman jenis ini
biasanya memiliki kandungan nitrogen tinggi dan mudah terurai dalam tanah.
Digunakan sebagai mulsa, beberapa jenis pupuk hijau bisa
diaplikasikan sebagai mulsa. Misalnya, jerami sisa tanaman padi yang dijadikan
mulsa tanaman cabe atau bawang daun. Mulsa berguna untuk menjaga erosi dan
kelembaban tanah saat tanaman inti masih muda. Ketika mulsa mulai terurai akan
digunakan sebagai sumber hara tanaman oleh tanaman inti.
Dikomposkan, tanaman yang memiliki rasio C/N tinggi
(biasanya kadar ligninya tinggi), sebaiknya dikomposkan terlebih dahulu (lihat: cara membuat kompos). Lignin memerlukan waktu yang lama
untuk terurai dalam tanah. Apabila sumber pupuk hijau seperti ini langsung
diaplikasikan pada lahan, akan terjadi proses dekomposisi yang memerlukan
nitrogen. Hal ini memunculkan persaingan perebutan nitrogen dengan tanaman
inti. Akibatnya pertumbuhan tanaman inti terganggu.
c.Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan salah satu
pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan
dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan
baku berupa material organik dan organisme pengurai. Organisme pengurainya bisa
berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Teknologi pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material
organik yang terjadi di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah
satu contoh pengomposan secara alami. Prosesnya berjalan sangat lambat, bisa
sampai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Kemudian umat manusia memodifikasi
proses penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola
manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat. Pupuk kompos mudah
dibuat dan teknologinya sederhana. Semua orang bisa mengerjakannya, baik untuk
skala pertanian maupun sekadar keperluan pekarangan. Silahkan baca cara membuat kompos untuk skala pertanian dan rumah tangga.
Jenis-jenis pupuk kompos
Pengelompokan jenis-jenis pupuk kompos
bisa dilihat dari tiga aspek. Pertama, dilihat dari proses pembuatannya, yaitu
ada kompos aerob dan anaerob. Kedua, dilihat dari dekomposernya, ada kompos
yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas
makroorganisme. Ketiga, dilihat dari bentuknya ada yang berbentuk padat dan ada
juga yang cair. Berikut ini beberapa contoh dari jenis-jenis pupuk kompos yang
umum dipakai.
· Pupuk kompos aerob
Pupuk kompos aerob dibuat melalui
proses biokimia yang melibatkan oksigen. Bahan baku utama pembuatan pupuk
kompos aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan atau campuran keduanya. Proses
pembuatannya memakan waktu 40-50 hari, untuk lebih jelasnya silahkan baca cara
membuat kompos. Lamanya waktu dekomposisi tergantung dari jenis dekomposer dan
bahan baku pupuk.
· Pupuk bokashi
Pupuk bokashi merupakan salah satu
tipe pupuk kompos anaerob yang paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi
terletak pada jenis inokulan yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif
mikroorganisme (EM4) . Inokulan ini terdiri dari campuran berbagai macam
mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik dengan cepat dan
efektif. Untuk mengetahui cara membuatnya, silahkan baca artikel cara membuat pupuk bokashi.
· Vermikompos
Vermikompos merupakan salah satu
produk kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai. Makroorganisme
yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau jenis lainnya.
Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada
cacing tanah. Kotoran yang dihasilkan cacing tanah inilah yang dinamakan
vermikompos. Jenis organisme lain yang bisa digunakan untuk membuat kompos
adalah belatung (maggot black soldier fly).
· Pupuk organik cair
Pupuk organik cair merupakan pupuk
kompos yang dibuat dengan cara pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung
aerob ataupun anaerob. Pupuk organik cair dibuat karena lebih mudah diserap
oleh tanaman. Dari beberapa praktek, pupuk organik cair lebih efektif diberikan
pada daun dibanding pada akar (kecuali pada sistem hidroponik). Penyemprotan
pupuk organik cair pada daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat.
Pemberian dosis yang berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun dengan cepat.
Untuk mengetahui cara membuatnya silahkan baca cara membuat pupuk organik cair.
Manfaat Kompos Bagi
Tanaman
Kompos
sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak hanya mensuplai
unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga memperbaiki struktur tanah
kering dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat
tumbuh dengan baik.
·
Manfaat kompos
menyediakan unsur hara bagi tanaman
Unsur
hara yang diperlukan oleh tanaman dibagi menjadi tiga golongan. Unsur hara
makro primer yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti
Nitrogen (N), Pospo (P) dan Kalium (K). Unsur hara makro sekunder yaitu unsur
hara yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, seperti belerang (S), kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg). Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), boron (B),
mangan (Mn) dan molibdenum (Mo).
Kompos yang sudah
jadi dapat digunakan untuk memupuk tanaman, dimana mengandung sebagian besar
unsur hara makro primer, makro sekunder dan unsur hara mikro yang sangat
dibutuhkan tanaman.
·
Manfaat kompos
memperbaiki struktur tanah
Tanah
yang baik adalah tanah yang remah atau granuler yang mempunyai tata ruang udara
yang baik sehingga aliran udara dan air dapat masuk dengan baik. Tanah yang
buruk ialah apabila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (tanah
pasir) atau saling melekat (tanah liat).
Kompos
merupakan perekat pada butir-butir tanah dan mampu menjadi penyeimbang tingkat
kerekatan pada tanah. Kehadiran kompos pada tanah juga menjadi daya tarik bagi
mikroorganisme untuk melakukan aktivitas pada tanah. Dengan demikian tanah yang
pada mulanya keras dan sulit ditembus air maupun udara, kini dapat menjadi
gembur kembali akibat aktivitas mikroorganisme.
·
Manfaat kompos dapat
meningkatkan Kapasitas Tukar Kation
Kapasitas
tukar kation (KTK) adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan
tanah. Tanah dengan KTK tinggi jauh lebih mampu menyediakan unsur hara daripada
tanah KTK rendah. Pupuk kompos dapat menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih
tinggi dibandingkan dengan pupuk organik.
·
Manfaat kompos
meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air
Tanah
yang bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan
daya rekat yang lebih baik, sehingga kompos mampu mengikat serta menahan
ketersediaan air di dalam tanah. Erosi air secara langsung dapat ditahan dengan
adanya kompos pada tanah.
·
Manfaat kompos
meningkatkan aktivitas biologi tanah
Pada
kompos terdapat mikroorganisme yang menguntungkan tanaman. Dalam tanah, Kompos
akan membantu kehidupan mikroorganisme. Selain berisi bakteri dan jamur
pengurai, keberadaan kompos akan membuat tanah menjadi sejuk tidak terlalu
lembab dan tidak terlalu kering.
Keadaan seperti itu
sangat disenangi oleh mikroorganisme. Dalam hal ini misalnya, cacing tanah
lebih senang tinggal di tanah dengan kadar organik tinggi daripada tanah yang
keras atau berpasir. Cacing tanah dapat menyediakan pupuk alami berupa kascing
yang bermanfaat bagi tanaman.
·
Manfaat kompos
meningkatkan pH pada tanah asam
Unsur
hara dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman pada kondisi pH tanah yang
netral, yaitu 7. Pada nilai pH ini, unsur hara menjadi mudah larut di dalam
air. Semakin asam kondisi tanah (semakin rendah pH) maka jumlah ion Al
(alumunium) dan Mn (Mangan) dalam tanah semakin meningkat. Jumlah Al dan Mn
yang terlalu banyak akan bersifat racun bagi tanaman.
Kondisi tanah yang
asam dapat dinetralkan kembali dengan pengapuran. Pemberian kompos ternyata
membantu peningkatan pH tanah.
·
Manfaat kompos
menyediakan unsur mikro bagi tanaman
Tidak
hanya unsur makro saja yang disediakan oleh kompos untuk tanaman, tetapi juga
unsur mikro. Unsur-unsur itu antara lain Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo.
c.Guano
Guano merujuk pada tinja burung laut maupun kelelawar atau merupakan deposit sedimen dari kotoran binatang.
Kandungan paling tinggi P berikatan dengan Ca , sehingga disebut fosforit.
Untuk proses
pembentukannya, secara alami pupuk
guano ini terjadi dengan siklus sebagai berikut:
·
Kelelawar/burung
pantai memakan serangga atau biji-bijian;
·
Proses pengeluaran
kotoran/feces dan urine dari hewan tersebut di sekitar sarangnya; dan,
·
Kotoran tersebut
dimakan kembali/diuraikan oleh kumbang atau mikroba lainnya hingga terbentuk
pupuk guano organik.
Manfaat
Kandungan
mineral dari pupuk tersebut adalah unsur utama seperti nitrogen, fosfor,
kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang bervariasi. Kandungan
NPK pupuk dapat berubah tergantung sumber kotoran hewan yang digunakan, jenis
makanan sehari-hari si hewan, dan penambahan unsur saat proses pembuatan di
pabrik.
Manfaat dari pupuk
guano adalah sebagai berikut:
·
Memperbaiki dan
memperkaya struktur tanah karena 40% pupuk ini mengandung material organik.
·
Terkandung bakteria
dan mikrobiotik flora yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan sebagai
fungisida alami.
·
Kandungan N - P - K
yang telah cocok digolongkan sebagai pupuk. Jumlah kandungan NPK ini dapat
diatur dengan cara pengaturan makanan hewan yang digunakan.
·
Sangat baik jika
digunakan pada pertumbuhan rumput dengan dosis dan prosedur pemupukan yang
tepat.
·
Mengontrol nematoda
merugikan yang ada di dalam tanah.
·
Baik sebagai
aktifator dalam pembuatan kompos.
·
Mempunyai daya
kapasitas tukar kation (KTK) yang baik sehingga tanaman mudah menyerap unsur
yang bermanfaat dalam pupuk.
·
Menguatkan batang dan
mengoptimalkan pertumbuhan daun baru dan proses fotosintesis pada tanaman
·
Kaya akan unsur makro
fosfor (P) dan nitrogen (N). Oleh karena itu jenis pupuk ini lebih dikenal
sebagai pupuk organik fosfor.
·
Rendah kandungan
mercury dan zat berbahaya lain.
·
Dapat digunakan pada
semua jenis tanaman baik yang berada di dalam atau di luar ruangan.
·
Produk pupuk yang
ramah lingkungan.
Kebaikan Pupuk Alam
- Menyumbang bahan organik tanah
- Memperbaiki struktur tanah
- Meningkatkan kapasitas menahan air
- Meningkatkan kehidupan biologi tanah
- Meningkatkan daya pegang hara pada tanah pasir
- Mengurangi daya fiksasi hara oleh liat
Keburukan Pupuk Alam
—
Kandungan unsur hara rendah
—
Relatif sulit memperolehnya
—
Pemanfaatan harus setelah terdekomposisi
—
Pengangkutannya sulit
—
Biaya aplikasi banyak (mahal)
2.Pupuk Buatan
Pupuk
buatan yaitu pupuk mineral yang
dibuat oleh pabrik pupuk. Pupuk buatan ada berbagai macam jenis tergantung dari
kandungan unsur pupuknya. Pupuk buatan dapat juga dikatakan sebagai pupuk yang
diproduksi oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga dapat
menjadi nilai jual yang tinggi.
Jenis-jenis pupuk buatan
Pupuk Urea :
Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 45-47 %
Rumus Kimia : CO(NH2)2
Indek Garam (IG) : 75,40
Warna : Putih
Bentuk : Tepung kasar
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
Pupuk TSP
Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 45-47 %
Rumus Kimia : CO(NH2)2
Indek Garam (IG) : 75,40
Warna : Putih
Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 45-47 %
Rumus Kimia : CO(NH2)2
Indek Garam (IG) : 75,40
Warna : Putih
Bentuk : Tepung kasar
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
Pupuk TSP
Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 45-47 %
Rumus Kimia : CO(NH2)2
Indek Garam (IG) : 75,40
Warna : Putih
Bentuk
: Tepung kasar
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
Pupuk Ponska (NPK)
Kandungan hara utama : N,P,K (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 10-10-10 % atau 15-15-15 %
Rumus Kimia : NH4H2PO4KCl
Indek Garam (IG) : 47
Warna : Kuning kemerahan
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Sedang
Pupuk ZA
Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 21%, 25 %
Rumus Kimia : (NH4)2SO4
Indek Garam (IG) : 68,96
Warna : Biru muda
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
Pupuk SP 36 atau SP18
Kandungan hara utama : P (Pospor)
Kadar hara : 36 % atau 18 %
Rumus Kimia : NH4NO3PO4KCl
Indek Garam (IG) : -
Warna : Putih pucat
Bentuk : Butiran
Struktur : keras
Higroskopisitas : Rendah
Kelarutan : Rendah
Pupuk Gandasil B
Kandungan hara utama : NPK (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 18-20 %
Rumus Kimia : Komplek
Indek Garam (IG) : -
Warna : Merah muda
Bentuk : Tepung halus
Struktur : Remah
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
Pupuk KCL
Kandungan hara utama : K (Kalium)
Kadar hara : 50%, 55%
Rumus Kimia : KCl
Indek Garam (IG) : 116,16
Warna : Merah bening
Bentuk : Butiran kristal
Struktur : keras
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
Kandungan hara utama : N,P,K (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 10-10-10 % atau 15-15-15 %
Rumus Kimia : NH4H2PO4KCl
Indek Garam (IG) : 47
Warna : Kuning kemerahan
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Sedang
Pupuk ZA
Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 21%, 25 %
Rumus Kimia : (NH4)2SO4
Indek Garam (IG) : 68,96
Warna : Biru muda
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
Pupuk SP 36 atau SP18
Kandungan hara utama : P (Pospor)
Kadar hara : 36 % atau 18 %
Rumus Kimia : NH4NO3PO4KCl
Indek Garam (IG) : -
Warna : Putih pucat
Bentuk : Butiran
Struktur : keras
Higroskopisitas : Rendah
Kelarutan : Rendah
Pupuk Gandasil B
Kandungan hara utama : NPK (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 18-20 %
Rumus Kimia : Komplek
Indek Garam (IG) : -
Warna : Merah muda
Bentuk : Tepung halus
Struktur : Remah
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
Pupuk KCL
Kandungan hara utama : K (Kalium)
Kadar hara : 50%, 55%
Rumus Kimia : KCl
Indek Garam (IG) : 116,16
Warna : Merah bening
Bentuk : Butiran kristal
Struktur : keras
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
Kebaikan Pupuk Buatan
·
Lebih mudah menentukan jumlah
pupuk
·
Hara tersedia
·
Dapat diberikan pada saat-saat
yang tepat
·
Pemakaian dan pengangutan mudah dan murah (kadar tinggi)
Keburukan Pupuk Buatan
•
Pemakaian berlebihan dapat merusak
lingkungan:
- Eutrofikasi (pengkayaan hara masuk
diperairan)
- Adanya unsur ikutan dalam pupuk P
(yaitu logam berat Cd) shg degradasi
- menurunkan kesuburan tanah (dari
reaksi dalam tanah).
- Efek gas rumah kaca.
•
Sedikit mengandung unsur mikro,
dan hanya unsur tertentu saja yang mempunyai konsentrasi tinggi.
B.BERDASARKAN KANDUNGAN UNSUR HARA
1. Pupuk Tunggal yaitu pupuk yang
mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh
pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
- Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
- Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
- Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau
ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam
amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang
paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari
nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk
urea.
Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut
Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut
- Pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. FORMULA urea : 2NH3(g) +CO2(g) CO(NH2)2(s) +H2O (l)
- pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.
- Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
- Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.
- Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.
Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses
- respirasi dan fotosintesis
- penyusunan asam nukleat
- pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
- Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
- Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih
sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk
apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut
Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut
- pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
- Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
- Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
- Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)
Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah
Fungsi kalium bagi tanaman adalah
- Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
- Mempercepat metabolisme unsure nitrogen,
- Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
- pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).
- Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).
2.
Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang
mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan
tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling
banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat
(NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).Kadar
unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka
tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat
10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam
C.BERDASARKAN
REAKSI DALAM TANAH
1. Pupuk
Yang Meningkatkan Kemasaman Tanah
Contohnya Amonium sulfat (ZA) dan amonium nitrat, Urea (CO (NH2)2).
—
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang mengandung amonium sulfat yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogendan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah
singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak. Wujud
pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap
air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat
sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi
menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan
pada tanah alkalin. Dibandingkan pupuk
lain, seperti amonium nitrat dan urea, pupuk ini mengandung lebih sedikit
kadar nitrogen sehingga meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang
diberikan pada usaha pertanian[3], tetapi memberi
keuntungan masuknya hara utama lainnya, belerang. Dalam budidaya tebu, ZA adalah pupuk yang wajib diberikan
karena tidak memberi efek penurunan kadar gula(rendemen), berbeda dari pemberian urea
saja.
— AmmoniumNitrat(NH4NO3) termasuk
pupuk yang larut didalam air. Berntuk pupuk ialah padat dan kristalin dan
berwarna putih, tidak higrokopis dan berkerja cepat%Pupuk ammonium nitrat adalah pupuk yang dapat menyumbangkan dua
jenis hara N dalam bentuk ammonium dan nitrat. Pupuk ini mempunyai kadar N,
termasuk pupuk yang larut didalam air. Berntuk pupuk ialah padat dan kristalin
dan berwarna putih, tidak higrokopis dan berkerja cepat
—
Pupuk Urea merupakan pupuk berbahan kimia mengandung Nitrogen (N)
berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan salah satu zat hara yang dibutuhkan
tanaman.Bentuk dari Pupuk urea butir-butir kristal berwarna putih. Rumus kimia
Pupuk urea yaitu: NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah dilarut dalam air dan
sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya
disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur
hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen,
Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.
2. Pupuk
Basa
Contohnya Magnesium amonium fosfat (meninggalkan ion Mg2+)
3. Pupuk Netral
Pupuk Netral tidak menimbulkan residu asam maupun basa :
dolomit.
Pupuk
Dolomite adalah pupuk magnesium berkadar tinggi, digunakan baik untuk tanah
pertanian, tanah perkebunan, kebutuhan industri dan bahkan untuk perikanan
/tambak.
Dolomit merupakan solusi utama bagi
pertanian, perkebunan, dan tambak yang banyak diusahakan di atas tanah yang
bereaksi masam, seperti tanah tanah di luar pulau jawa. Faktor yang menyebabkan
sehingga tanah tanah diluar pulau jawa memiliki tingkat kemasaman tinggi antara
lain karena curah hujan yang tinggi, faktor penggunaan pupuk nitrogen yang
berlebihan, asal batuan induk yang memiliki reaksi masam. Untuk itu pengapuran
dan pemupukan dengan Pupuk Dolomit sangat tepat untuk mengatasi masalah
kemasaman dan miskin hara.
D. BERDASARKAN BENTUK
1. Pupuk Padat, yaitu pupuk yang berbentuk
padat baik berupa butir (granule) atau kristal. Pupuk padat ada yang
diaplikasikan secara langsung pada media tanam ada juga yang dicampur dengan
air untuk kemudian disemprotkan ke tanaman ataupun media tanam. Contoh Pupuk
Padat butir : Mutiara, Pusar, SP-36, dll. Contoh pupuk Padat kristal :
Growmore, Urea, Hiponex, dll. Pupuk
padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam.
2. Pupuk Organik Cair (POC) atau lebih dikenal dengan
sebutan pupuk cair atau pupuk daun, lebih diutamakan pengaplikasiannya untuk
melengkapi kebutuhan nutrisi (dalam hal ini masih berbentuk unsur hara) tanaman
melalui daun dan memang harus demikian penerapannya. POC tidak bisa berperan
sebagai jalur utama tanaman dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya. Media tanam
tetap merupakan jalur utama tanaman dalam memperoleh nutrisi yang menjadi
kebutuhannya. Jadi, apa pun ceritanya, pengaplikasian POC tetap hanya sekedar
pelengkap saja. Untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi utama tanaman, tetap harus
dengan cara perawatan dan pemenuhan nutrisi pada media tanam. Jika tingkat kelayakan
nutrisi di media tanam sudah cukup lengkap, maka fungsi pengaplikasian POC
dapat ditiadakan. Namun, jika kita menginginkan pertumbuhan tanaman relatif
cepat, pengaplikasian POC secara rutin merupakan alternatif terbaik untuk mewujudkannya.
Spesifikasi
Dan Manfaat
Mengandung giberlin Manfaat:
·
Merangsang pertumbuhan tunas baru
·
Mempebaiki sistem jaringan sel dan memperbaiki
sel-sel rusak
·
Merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada
tumbuhan
·
Memperbaiki klorofil pada daun
·
Merangsang pertumbuhan kuncup bunga
·
Memperkuat tangkai serbuk sari pada bunga
·
Memperkuat daya tahan pada tanaman
Mengandung alkohol(alcohol) Manfaat :
Sterilisasi pada tumbuhan (mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba
pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti, bercak daun
(penyakit blas), jamur/khamir/cendawan serta spora organisme penyakit.
Aplikasi dari pupuk cair organik
:
·
10 cc pupuk cair organik untuk 1-1,4 liter air.
Disemprotkan pada mulut daun dan batang
·
Waktu yang dibutuhkan adalah pada pagi hari sebelum
jam 10 pagi atau setelah jam 4 sore
·
Dapat digunakan dengan sistem infus
·
Khusus untuk perangsang buah pada kelapa sawit
ditambahkan larutan NaCl 1 ons untuk 14 liter air
E.BERDASARKAN SENYAWA KIMIA
1.Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau
mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan
tergolong pupuk anorganik.
Secara umum ada dua jenis pupuk
anorganik yang tersedia di pasaran :
1. PUPUK TUNGGAL :
Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
2. PUPUK MAJEMUK
: Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.
Agar praktis, pekebun biasanya memakai pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.
2.Pupuk Organik
Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik.
Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ).
Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya
berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
Macam macam pupuk organik
a.Pupuk Hijau
Pupuk hijau terbuat
dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis
tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau
kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat
menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan
mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
b.Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan
bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami,
alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk
hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah
banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan
limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang
dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga
diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta
mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.
c. Pupuk Kandang
Para petani terbiasa
membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah, mudah
pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini
merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus
merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai
keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk
anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur
organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan
struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen.
d. Pupuk Seresah
Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau
komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol
jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering
disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu
ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa).
e.Pupuk Cair
Pupuk organik bukan
hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair
sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya
sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya
lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan
perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air
rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan
makalah yang kami buat, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis
pupuk yang dapat digunakan dalam kegiatan pemupukan. Berdasarkan
klasifikasinya, ada beberapa jenis pupuk yang dapat dibedakan berdasarkan
sumbernya, kandungan unsur hara, reaksinya dalam tanah, bentuknya dan senyawa
kimianya. Dari klasifikasi tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan jika
ingin melakukan pemupukan, sehigga kita dapat mengetahui jenis pupuk apa yang
ingin digunakan dan jenis pupuk yang yang sesuai untuk kebutuhan budidaya
tanaman khususnya di bidang pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar