Jumat, 12 Februari 2016

Makalah Teknologi Manajemen Pupuk



BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya menggantungkan diri pada sektor pertanian. Seiring dengan meningkatnya hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, maka kebutuhan akan tersedia pupuk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau sangatlah mutlak diperlukan.
Pupuk merupakan bahan/Unsur-unsur dalam bentuk senyawa Kimia Organik maupun anorganik yang berguna untuk tanah & nutrisi tanaman  . Sedangkan pemupukan merupakan pengaplikasian bahan/unsur-unsur kimia organik maupun anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi kimia tanah dan mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman.Beberapa alasan perlu dilakukan pemukan antara lain produktifitas tanah menurun,usaha budidaya pertanian , pengikisan top soil, pencemaran lingkungan, bencana alam, dan pengaruh iklim
            Pupuk yang merupakan sebagai unsur hara yang diserap tanaman tidak kita sadari ternyata bisa di klasifikasikan. Tujuan dari pengklasifikasian pupuk ini adalah agar kita dapat mengetahui bahan penyusunnya, asalnya, kandungannya unsur haranya, tingkat haranya, dan kelarutannya.

B.Rumusan Masalah
            Adapun Rumusan masalah dari makalah ini adalah berdasarkan apa saja pengklasifikasian dan apa saja jenis pupuk yang bermanfaat bagi tanaman khusus nya di bidang pertanian.

C.Tujuan
            Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis pupuk, bahan penyusunnya, asalnya, dan kandungannya unsur haranya.


BAB II
PEMBAHASAN

KLASIFIKASI PUPUK

A.BERDASARKAN SUMBER
1.Pupuk Alam , yakni pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti atau diperoleh dari alam tanpa proses pabrik.
a. Pupuk Kandang 
Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.
Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. Pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. Pupuk kandang ayam memiliki kandungan fosfor lebih tinggi. Namun, manfaat utama pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah sehingga akar dapat tumbuh secara baik.
Kebanyakan pupuk kandang berupa feses yang dikeluarkan oleh hewan ketika sedang berada di kandang maupun ketika sedang digembalakan di lahan pertanian, misal ketika sedang memakan brangkasan dan gulma. Kualitas nutrisi yang terkandung di dalam pupuk kandang sangat ditentukan oleh jenis hewan dan apa yang dimakan oleh hewan tersebut. Kotoran kuda masih mengandung banyak rumput karena sistem pencernaannya tidak sama denganruminansia.
Setiap jenis hewan tentunya menghasilkan kotoran yang memiliki kandungan hara unik. Namun secara umum kotoran hewan mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan belerang (S). Bila dibandingkan dengan pupuk kimia sintetis, kadar kandungan unsur hara dalam pupuk kandang jauh lebih kecil. Oleh karena itu, perlu pupuk yang banyak untuk menyamai pemberian pupuk kimia.
Seperti jenis pupuk organik lainnya, pupuk kandang memiliki sejumlah kelebihan seperti kemampuannya untuk merangsang aktivitas biologi tanah dan memperbaiki sifat fisik tanah. Hanya saja kelemahannya adalah bentuknya yang kamba (bulky) dan tidak steril, bisa mengandung biji-bijian gulma dan berbagai bibit penyakit atau parasit tanaman.
Jenis-jenis pupuk kandang
Dilihat dari bentuknya, terdapat pupuk kandang padat dan cair. Pupuk padat biasanya didapatkan dari tahi (feses) sedangkan pupuk cair diambil dari air kencing (urine). Ada juga yang diambil dari campuran feses dan urine, biasanya berbentuk campuran kental seperti lumpur. Selain bentuk fasa-nya, ada juga pupuk kandang yang berupa campuran antara kotoran dengan material lain. Seperti, kotoran ayam yang bercampur dengan sekam padi yang dijadikan alas kandang atau kotoran sapi yang bercampur jerami. Berikut ini, beberapa jenis pupuk kandang yang banyak dipergunakan.

b. Night Soil
Night Soil merupakan kotoran padat dan cair hasil kotoran manusia. Tinja atau feses baik dari hewan (lebih sering dipakai) maupun dari manusia (jarang dipakai) dapat juga digunakan sebagai pupuk kandang, sebagai sumber bahan bakar yang disebut bio gas, namun beberapa kalangan menganggap bahwa menggunakan kotoran manusia untuk pupuk atau keperluan lain adalah hal yang dianggap kurang etis. Kesulitan petani mendapatkan pupuk akibat kelangkaan maupun tingginya harga pupuk di pasaran, seringkali menyebabkan petani memilih beralih profesi dari bidang agraris ke perdagangan. Padahal dengan potensi sumber daya alam serta wilayah geografis yang sangat luas, Indonesia telah terbukti pernah menjadi negara swasembada pangan.
Kotoran manusia atau human excreta menjadi salah satu alternatif yang masih belum dilirik masyarakat, untuk dijadikan bahan baku pupuk organik yang berkualitas. Selain itu kotoran manusia juga dapat menghasilkan energi alternatif yang terbarukan berupa biogas. Menurut Direktur Pusat Studi Lingkungan Universitas Surabaya, Yunus Fransiscus, keberadaan limbah maupun sampah rumah tangga harus dapat dipahami oleh masyarakat sebagai sumber daya yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi, sekaligus kebaikan bagi lingkungan.
c.Pupuk hijau 
Pupuk Hijau dalam bidang pertanian merupakan pupuk yang berasal dari tumbuhan atau tanaman. Pupuk hijau biasanya dalam penggunaanya yaitu untuk menambah unsur hara tanah, terutama nitrogen karena pupuk hijau banyak mengandung unsur tersebut. Tanaman yang dapat dijadikan pupuk hijau biasanya yaitu tanaman yang tergolong dalam keluarga Leguminosae (polong-polongan) karena tanaman dari kelurga Leguminosae mempunyai akar yang ditempeli oleh bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen dariudara. Ada beberapa tanaman yang dapat dijadikan pupuk hijau seperti tanaman yang memiliki ciri-ciri yaitu sistem perakaran dangkal dan memiliki akar serabut, daun lebat tetapi batang tidak terlalu keras, bagian daun lunak sehingga mudah terurai oleh mikro organisme. Sumber pupuk hijau yang biasanya digunakan petani yaitu tanaman pagar atau tanaman sela, gulma atau tumbuhan liar, dan tanamanpenutup tanah atau yang lebih dikenal dengan legume cover crop (LCC). Pupuk hijau selain menambah unsur nitrogen dalam tanahjuga bermanfaat untuk menambah bahan organik dalam tanah, mengembalikan unsur hara yang hilang serta mendukung kehidupan jasad renik di dalam tanah.

 

Jenis-jenis pupuk hijau

·         Sisa tanaman produksi

Pada saat panen tidak semua biomasa tanaman diangkut untuk dijual. Sebagian ditinggal di lahan dan dibiarkan terurai sebagai pupuk hijau. Kendalanya, beberapa petani kurang sabar menunggu masa bera (istirahat) hingga seluruh tanaman lapuk. Seperti petani padi yang sering kali membakar jerami sisa panen. Hal itu dilakukan karena beberapa jenis tanaman memang jangka penguraiannya lama. Sebenarnya ini bisa dipercepat dengan cara mengomposkan tanaman tersebut terlebih dahulu.
Beberapa tanaman dari jenis legum lebih efektif untuk dijadikan pupuk hijau. Kandungan hara tanaman legum terutama unsur N lebih tinggi dari jenis lain. Penyediaan hara dari tanaman legum lebih cepat karena tanaman ini lebih mudah terdekomposisi. Jenis tanaman legum yang sering dibudidayakan diantaranya kacang-kacangan seperti, kacang tanah, kacang hijau, kedelai dan kacang panjang.
Untuk mendapatkan pupuk hijau dari sisa tanaman produksi dengan efesien, kita harus melakukan rotasi tanaman. Misalnya, tanaman kacang kedelai ditanam di sela-sela musim tanam padi. Sehingga ketika kacang kedelai ditanam, sisa tanamannya bisa dibenamkan langsung untuk tanaman padi.

·         Tanaman pagar

Pupuk hijau bisa didapatkan dengan menanam tanaman sumber di sela-sela tanaman inti. Para petani biasa menanamnya di lorong antar bedengan tanaman utama. Praktek seperti ini banyak diaplikasikan oleh para petani tanaman pangan yang mengadopsi sistem SALT. Tanaman pagar akan bekerja efektif bila memenuhi sifat-sifat (1) Prosentase pertumbuhan daun lebih besar dari pada kayu, (2) Pertumbuhan cepat, gampang bertunas dan akarnya dalam agar tidak bersaing dengan tanaman inti, (4) Berkemampuan tinggi menambat nitrogen dan kandungan hara lain, (5) Tidak berpotensi menjadi gulma.
Tanaman yang cocok dijadikan tanaman pagar sebagai sumber pupuk hijau merupakan jenis tanaman legum. Beberapa diantaranya adalah:
§  Hahapaan (Flemingia macrophylla)
§  Lamtoro (Leuceana leucephala)
§  Gamal (Gliricidia sepium)
§  Kaliandra (Caliandra callothyrsus)

·         Tanaman penutup tanah

Ada dua jenis tanaman penutup tanah yang biasa digunakan sebagai sumber pupuk hijau. Pertama, tanaman yang ditanam pada masa bera atau masa ketika lahan tidak digunakan. Pupuk hijau ini biasanya ditanam menjelang musim kemarau, gunanya sebagai mulsa untuk melindungi tanah. Tanaman ini diharapkan bisa mengkonservasi tanah dan hijauannya merupakan sumber nitrogen untuk musim tanam berikutnya.
Kedua, tanaman yang ditanam berdampingan dengan tanaman inti, biasanya diaplikasikan di perkebunan kopi ataupun sawit. Guna tanaman ini untuk menahan laju erosi tanah, mempertahankan kadar air tanah, dan hijauannya bisa digunakan sebagai sumber nitrogen.
Beberapa tanaman penutup tanah yang cocok dijadikan sebagai sumber pupuk hijau adalah:
§  Bunguk (Mucuna munanease)
§  Komak (Dolicos lablab)
§  Kacang tunggak (Vigna sinensis)
§  Kakacangan (Arachis pintol)

 

·         Tanaman liar

Selain dari tanaman yang secara sengaaj kita tanam, pupuk hijau juga bisa diambil dari tanaman liar. Tanaman ini biasanya tumbuh liar disekitar lahan pertanian, biomassanya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Di sawah yang memiliki kadar organik tinggi biasanya ditemukan tanaman sejenis pakis air (azolla) yang tumbuh dengan cepat. Saat pengolahan tanah, tanaman ini bisa dibenamkan langsung sebagai pupuk hijau.
Beberapa tanaman liar yang biasa dijadikan sebagai sumber pupuk hijau adalah:
§  Kipait atau paitan (Tithonia diversifolia)
§  Kirinyu (Cromoleana odorate)
§  Babadotan atau Wedusan (Ageratum conyzoides)
§  Azolla (Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla pinata)
§   

Penggunaan pupuk hijau

Pembenaman langsung, sumber pupuk hijau dari jenis tanaman yang memiliki rasio C/N rendah (seperti legum dan azolla) bisa dibenamkan langsung pada lahan saat pengolahan tanah. Tanaman jenis ini biasanya memiliki kandungan nitrogen tinggi dan mudah terurai dalam tanah.
Digunakan sebagai mulsa, beberapa jenis pupuk hijau bisa diaplikasikan sebagai mulsa. Misalnya, jerami sisa tanaman padi yang dijadikan mulsa tanaman cabe atau bawang daun. Mulsa berguna untuk menjaga erosi dan kelembaban tanah saat tanaman inti masih muda. Ketika mulsa mulai terurai akan digunakan sebagai sumber hara tanaman oleh tanaman inti.
Dikomposkan, tanaman yang memiliki rasio C/N tinggi (biasanya kadar ligninya tinggi), sebaiknya dikomposkan terlebih dahulu (lihat: cara membuat kompos). Lignin memerlukan waktu yang lama untuk terurai dalam tanah. Apabila sumber pupuk hijau seperti ini langsung diaplikasikan pada lahan, akan terjadi proses dekomposisi yang memerlukan nitrogen. Hal ini memunculkan persaingan perebutan nitrogen dengan tanaman inti. Akibatnya pertumbuhan tanaman inti terganggu.

c.Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai. Organisme pengurainya bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Teknologi pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah satu contoh pengomposan secara alami. Prosesnya berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Kemudian umat manusia memodifikasi proses penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat. Pupuk kompos mudah dibuat dan teknologinya sederhana. Semua orang bisa mengerjakannya, baik untuk skala pertanian maupun sekadar keperluan pekarangan. Silahkan baca cara membuat kompos untuk skala pertanian dan rumah tangga.

Jenis-jenis pupuk kompos

Pengelompokan jenis-jenis pupuk kompos bisa dilihat dari tiga aspek. Pertama, dilihat dari proses pembuatannya, yaitu ada kompos aerob dan anaerob. Kedua, dilihat dari dekomposernya, ada kompos yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas makroorganisme. Ketiga, dilihat dari bentuknya ada yang berbentuk padat dan ada juga yang cair. Berikut ini beberapa contoh dari jenis-jenis pupuk kompos yang umum dipakai.

·         Pupuk kompos aerob

Pupuk kompos aerob dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen. Bahan baku utama pembuatan pupuk kompos aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan atau campuran keduanya. Proses pembuatannya memakan waktu 40-50 hari, untuk lebih jelasnya silahkan baca cara membuat kompos. Lamanya waktu dekomposisi tergantung dari jenis dekomposer dan bahan baku pupuk.

·         Pupuk bokashi

Pupuk bokashi merupakan salah satu tipe pupuk kompos anaerob yang paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif mikroorganisme (EM4) . Inokulan ini terdiri dari campuran berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik dengan cepat dan efektif. Untuk mengetahui cara membuatnya, silahkan baca artikel cara membuat pupuk bokashi.

·         Vermikompos

Vermikompos merupakan salah satu produk kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai. Makroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau jenis lainnya. Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada cacing tanah. Kotoran yang dihasilkan cacing tanah inilah yang dinamakan vermikompos. Jenis organisme lain yang bisa digunakan untuk membuat kompos adalah belatung (maggot black soldier fly).

·         Pupuk organik cair

Pupuk organik cair merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun anaerob. Pupuk organik cair dibuat karena lebih mudah diserap oleh tanaman. Dari beberapa praktek, pupuk organik cair lebih efektif diberikan pada daun dibanding pada akar (kecuali pada sistem hidroponik). Penyemprotan pupuk organik cair pada daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat. Pemberian dosis yang berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun dengan cepat. Untuk mengetahui cara membuatnya silahkan baca cara membuat pupuk organik cair.

Manfaat Kompos Bagi Tanaman

Kompos sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak hanya mensuplai unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga memperbaiki struktur tanah kering dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat tumbuh dengan baik.

·         Manfaat kompos menyediakan unsur hara bagi tanaman
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dibagi menjadi tiga golongan. Unsur hara makro primer yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti Nitrogen (N), Pospo (P) dan Kalium (K). Unsur hara makro sekunder yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, seperti belerang (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), boron (B), mangan (Mn) dan molibdenum (Mo).
Kompos yang sudah jadi dapat digunakan untuk memupuk tanaman, dimana mengandung sebagian besar unsur hara makro primer, makro sekunder dan unsur hara mikro yang sangat dibutuhkan tanaman.

·         Manfaat kompos memperbaiki struktur tanah
Tanah yang baik adalah tanah yang remah atau granuler yang mempunyai tata ruang udara yang baik sehingga aliran udara dan air dapat masuk dengan baik. Tanah yang buruk ialah apabila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (tanah pasir) atau saling melekat (tanah liat).
Kompos merupakan perekat pada butir-butir tanah dan mampu menjadi penyeimbang tingkat kerekatan pada tanah. Kehadiran kompos pada tanah juga menjadi daya tarik bagi mikroorganisme untuk melakukan aktivitas pada tanah. Dengan demikian tanah yang pada mulanya keras dan sulit ditembus air maupun udara, kini dapat menjadi gembur kembali akibat aktivitas mikroorganisme.

·         Manfaat kompos dapat meningkatkan Kapasitas Tukar Kation
Kapasitas tukar kation (KTK) adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi jauh lebih mampu menyediakan unsur hara daripada tanah KTK rendah. Pupuk kompos dapat menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk organik.





·         Manfaat kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air
Tanah yang bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan daya rekat yang lebih baik, sehingga kompos mampu mengikat serta menahan ketersediaan air di dalam tanah. Erosi air secara langsung dapat ditahan dengan adanya kompos pada tanah.

·         Manfaat kompos meningkatkan aktivitas biologi tanah
Pada kompos terdapat mikroorganisme yang menguntungkan tanaman. Dalam tanah, Kompos akan membantu kehidupan mikroorganisme. Selain berisi bakteri dan jamur pengurai, keberadaan kompos akan membuat tanah menjadi sejuk tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering.
Keadaan seperti itu sangat disenangi oleh mikroorganisme. Dalam hal ini misalnya, cacing tanah lebih senang tinggal di tanah dengan kadar organik tinggi daripada tanah yang keras atau berpasir. Cacing tanah dapat menyediakan pupuk alami berupa kascing yang bermanfaat bagi tanaman.

·         Manfaat kompos meningkatkan pH pada tanah asam
Unsur hara dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman pada kondisi pH tanah yang netral, yaitu 7. Pada nilai pH ini, unsur hara menjadi mudah larut di dalam air. Semakin asam kondisi tanah (semakin rendah pH) maka jumlah ion Al (alumunium) dan Mn (Mangan) dalam tanah semakin meningkat. Jumlah Al dan Mn yang terlalu banyak akan bersifat racun bagi tanaman.
Kondisi tanah yang asam dapat dinetralkan kembali dengan pengapuran. Pemberian kompos ternyata membantu peningkatan pH tanah.

·         Manfaat kompos menyediakan unsur mikro bagi tanaman
Tidak hanya unsur makro saja yang disediakan oleh kompos untuk tanaman, tetapi juga unsur mikro. Unsur-unsur itu antara lain Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo.


c.Guano
Guano merujuk pada tinja burung laut maupun kelelawar atau merupakan    deposit sedimen dari kotoran binatang. Kandungan paling tinggi P berikatan dengan Ca , sehingga disebut fosforit.
Untuk proses pembentukannya, secara alami pupuk guano ini terjadi dengan siklus sebagai berikut:
·         Kelelawar/burung pantai memakan serangga atau biji-bijian;
·         Proses pengeluaran kotoran/feces dan urine dari hewan tersebut di sekitar sarangnya; dan,
·         Kotoran tersebut dimakan kembali/diuraikan oleh kumbang atau mikroba lainnya hingga terbentuk pupuk guano organik.
Manfaat
Kandungan mineral dari pupuk tersebut adalah unsur utama seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang bervariasi. Kandungan NPK pupuk dapat berubah tergantung sumber kotoran hewan yang digunakan, jenis makanan sehari-hari si hewan, dan penambahan unsur saat proses pembuatan di pabrik.
Manfaat dari pupuk guano adalah sebagai berikut:
·         Memperbaiki dan memperkaya struktur tanah karena 40% pupuk ini mengandung material organik.
·         Terkandung bakteria dan mikrobiotik flora yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan sebagai fungisida alami.
·         Kandungan N - P - K yang telah cocok digolongkan sebagai pupuk. Jumlah kandungan NPK ini dapat diatur dengan cara pengaturan makanan hewan yang digunakan.
·         Sangat baik jika digunakan pada pertumbuhan rumput dengan dosis dan prosedur pemupukan yang tepat.
·         Mengontrol nematoda merugikan yang ada di dalam tanah.
·         Baik sebagai aktifator dalam pembuatan kompos.
·         Mempunyai daya kapasitas tukar kation (KTK) yang baik sehingga tanaman mudah menyerap unsur yang bermanfaat dalam pupuk.
·         Menguatkan batang dan mengoptimalkan pertumbuhan daun baru dan proses fotosintesis pada tanaman
·         Kaya akan unsur makro fosfor (P) dan nitrogen (N). Oleh karena itu jenis pupuk ini lebih dikenal sebagai pupuk organik fosfor.
·         Rendah kandungan mercury dan zat berbahaya lain.
·         Dapat digunakan pada semua jenis tanaman baik yang berada di dalam atau di luar ruangan.
·         Produk pupuk yang ramah lingkungan.

Kebaikan Pupuk Alam
  • Menyumbang bahan organik  tanah
  • Memperbaiki struktur tanah
  • Meningkatkan kapasitas menahan air
  • Meningkatkan kehidupan biologi tanah
  • Meningkatkan daya pegang hara pada tanah pasir
  • Mengurangi daya fiksasi hara oleh liat

Keburukan Pupuk Alam
  Kandungan unsur hara rendah
  Relatif sulit memperolehnya
  Pemanfaatan harus setelah terdekomposisi
  Pengangkutannya sulit
  Biaya aplikasi banyak (mahal)

2.Pupuk Buatan
Pupuk buatan yaitu pupuk mineral yang dibuat oleh pabrik pupuk. Pupuk buatan ada berbagai macam jenis tergantung dari kandungan unsur pupuknya. Pupuk buatan dapat juga dikatakan sebagai pupuk yang diproduksi oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga dapat menjadi nilai jual yang tinggi.
Jenis-jenis pupuk buatan
Pupuk Urea :
Kandungan hara utama   : N (Nitrogen)
Kadar hara                       : 45-47 %
Rumus Kimia                  : CO(NH2)2
Indek Garam (IG)            : 75,40
Warna                              : Putih
Bentuk                             : Tepung kasar
Struktur                           : Agak keras
Higroskopisitas               : Tinggi
Kelarutan                        : Tinggi

Pupuk TSP
Kandungan hara utama   : N (Nitrogen)
Kadar hara                       : 45-47 %
Rumus Kimia                  : CO(NH2)2
Indek Garam (IG)            : 75,40
Warna                              : Putih
Bentuk                             : Tepung kasar
Struktur                           : Agak keras
Higroskopisitas               : Tinggi
Kelarutan                        : Tinggi
Pupuk Ponska (NPK)
Kandungan hara utama : N,P,K (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara                     : 10-10-10 % atau 15-15-15 %
Rumus Kimia                : NH4H2PO4KCl
Indek Garam (IG)          : 47
Warna                            : Kuning kemerahan
Bentuk                           : Butiran
Struktur                         : Agak keras
Higroskopisitas             : Tinggi
Kelarutan                      : Sedang

Pupuk ZA   
 
Kandungan hara utama   : N (Nitrogen)
Kadar hara                       : 21%, 25 %
Rumus Kimia                  : (NH4)2SO4
Indek Garam (IG)           : 68,96
Warna                              : Biru muda
Bentuk                             : Butiran
Struktur                           : Agak keras
Higroskopisitas               : Sedang
Kelarutan                        : Sedang
   
 
Pupuk SP 36 atau SP18
Kandungan hara utama   : P (Pospor)
Kadar hara                       : 36 % atau 18 %
Rumus Kimia                  : NH4NO3PO4KCl
Indek Garam (IG)            : -
Warna                              : Putih pucat
Bentuk                             : Butiran
Struktur                           : keras
Higroskopisitas               : Rendah
Kelarutan                        : Rendah   
 

Pupuk Gandasil B
Kandungan hara utama   : NPK (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara                       : 18-20 %
Rumus Kimia                  : Komplek
Indek Garam (IG)           : -
Warna                              : Merah muda
Bentuk                             : Tepung halus
Struktur                           : Remah
Higroskopisitas               : Tinggi
Kelarutan                        : Tinggi

Pupuk KCL
Kandungan hara utama    : K (Kalium)
Kadar hara                       : 50%, 55%
Rumus Kimia                   : KCl
Indek Garam (IG)             : 116,16
Warna                               : Merah bening
Bentuk                              : Butiran kristal
Struktur                            : keras
Higroskopisitas                : Sedang
Kelarutan                         : Sedang 

Kebaikan Pupuk Buatan
·         Lebih mudah menentukan jumlah pupuk
·         Hara tersedia
·         Dapat diberikan pada saat-saat yang tepat
·         Pemakaian dan pengangutan  mudah dan murah (kadar tinggi)
Keburukan Pupuk Buatan
        Pemakaian berlebihan dapat merusak lingkungan:
            - Eutrofikasi (pengkayaan hara masuk diperairan)
            - Adanya unsur ikutan dalam pupuk P
     (yaitu logam berat Cd) shg degradasi
            - menurunkan kesuburan tanah (dari
               reaksi dalam tanah).
            - Efek gas rumah kaca.
      Sedikit mengandung unsur mikro, dan hanya unsur tertentu saja yang mempunyai konsentrasi tinggi.




B.BERDASARKAN KANDUNGAN  UNSUR HARA

1. Pupuk Tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.

Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
  • Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
  • Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
  • Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.

Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut


  1. Pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. FORMULA urea : 2NH3(g) +CO2(g) CO(NH2)2(s) +H2O (l)
  2. pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.
  3. Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
  4. Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.
  5. Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.
Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses
  1. respirasi dan fotosintesis
  2. penyusunan asam nukleat
  3. pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
  4. Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
  5. Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.

Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut


  1. pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
  2. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
  3. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
  4. Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)
Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah


  1. Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
  2. Mempercepat metabolisme unsure nitrogen,
  3. Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:

  1. pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).
  2. Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).
2. Pupuk Majemuk
          Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam



C.BERDASARKAN REAKSI DALAM TANAH
1. Pupuk Yang Meningkatkan Kemasaman Tanah
Contohnya Amonium sulfat (ZA) dan amonium nitrat, Urea (CO (NH2)2).
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang mengandung amonium sulfat yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogendan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak. Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin. Dibandingkan pupuk lain, seperti amonium nitrat dan urea, pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian[3], tetapi memberi keuntungan masuknya hara utama lainnya, belerang. Dalam budidaya tebu, ZA adalah pupuk yang wajib diberikan karena tidak memberi efek penurunan kadar gula(rendemen), berbeda dari pemberian urea saja.
  AmmoniumNitrat(NH4NO3) termasuk pupuk yang larut didalam air. Berntuk pupuk ialah padat dan kristalin dan berwarna putih, tidak higrokopis dan berkerja cepat%Pupuk ammonium nitrat adalah pupuk yang dapat menyumbangkan dua jenis hara N dalam bentuk ammonium dan nitrat. Pupuk ini mempunyai kadar N, termasuk pupuk yang larut didalam air. Berntuk pupuk ialah padat dan kristalin dan berwarna putih, tidak higrokopis dan berkerja cepat
  Pupuk Urea merupakan pupuk berbahan kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan salah satu zat hara yang dibutuhkan tanaman.Bentuk dari Pupuk urea butir-butir kristal berwarna putih. Rumus kimia Pupuk urea yaitu: NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah dilarut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.

2. Pupuk  Basa
 Contohnya Magnesium amonium fosfat  (meninggalkan ion Mg2+)
3. Pupuk Netral
Pupuk Netral tidak menimbulkan residu asam maupun basa : dolomit.
          Pupuk Dolomite adalah pupuk magnesium berkadar tinggi, digunakan baik untuk tanah pertanian, tanah perkebunan, kebutuhan industri dan bahkan untuk perikanan /tambak.
Dolomit merupakan solusi utama bagi pertanian, perkebunan, dan tambak yang banyak diusahakan di atas tanah yang bereaksi masam, seperti tanah tanah di luar pulau jawa. Faktor yang menyebabkan sehingga tanah tanah diluar pulau jawa memiliki tingkat kemasaman tinggi antara lain karena curah hujan yang tinggi, faktor penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan, asal batuan induk yang memiliki reaksi masam. Untuk itu pengapuran dan pemupukan dengan Pupuk Dolomit sangat tepat untuk mengatasi masalah kemasaman dan miskin hara.

D. BERDASARKAN BENTUK
1. Pupuk Padat, yaitu pupuk yang berbentuk padat baik berupa butir (granule) atau kristal. Pupuk padat ada yang diaplikasikan secara langsung pada media tanam ada juga yang dicampur dengan air untuk kemudian disemprotkan ke tanaman ataupun media tanam. Contoh Pupuk Padat butir : Mutiara, Pusar, SP-36, dll. Contoh pupuk Padat kristal : Growmore, Urea, Hiponex, dll.  Pupuk padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam.
2. Pupuk Organik Cair (POC) atau lebih dikenal dengan sebutan pupuk cair atau pupuk daun, lebih diutamakan pengaplikasiannya untuk melengkapi kebutuhan nutrisi (dalam hal ini masih berbentuk unsur hara) tanaman melalui daun dan memang harus demikian penerapannya. POC tidak bisa berperan sebagai jalur utama tanaman dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya. Media tanam tetap merupakan jalur utama tanaman dalam memperoleh nutrisi yang menjadi kebutuhannya. Jadi, apa pun ceritanya, pengaplikasian POC tetap hanya sekedar pelengkap saja. Untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi utama tanaman, tetap harus dengan cara perawatan dan pemenuhan nutrisi pada media tanam. Jika tingkat kelayakan nutrisi di media tanam sudah cukup lengkap, maka fungsi pengaplikasian POC dapat ditiadakan. Namun, jika kita menginginkan pertumbuhan tanaman relatif cepat, pengaplikasian POC secara rutin merupakan alternatif terbaik untuk mewujudkannya.
Spesifikasi Dan Manfaat

Mengandung giberlin Manfaat:
·                      Merangsang pertumbuhan tunas baru
·                      Mempebaiki sistem jaringan sel dan memperbaiki sel-sel rusak
·                      Merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada tumbuhan
·                      Memperbaiki klorofil pada daun
·                      Merangsang pertumbuhan kuncup bunga
·                      Memperkuat tangkai serbuk sari pada bunga
·                      Memperkuat daya tahan pada tanaman 

 Mengandung alkohol(alcohol) Manfaat :
      Sterilisasi pada tumbuhan (mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti, bercak daun (penyakit blas), jamur/khamir/cendawan serta spora organisme penyakit.

Aplikasi dari pupuk cair organik :
·         10 cc pupuk cair organik untuk 1-1,4 liter air. Disemprotkan pada mulut daun dan batang
·         Waktu yang dibutuhkan adalah pada pagi hari sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 4 sore
·         Dapat digunakan dengan sistem infus
·         Khusus untuk perangsang buah pada kelapa sawit ditambahkan larutan NaCl 1 ons untuk 14 liter air



E.BERDASARKAN SENYAWA KIMIA

1.Pupuk Anorganik
          Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
1.    PUPUK TUNGGAL : Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
2.    PUPUK MAJEMUK  : Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.

Agar praktis, pekebun biasanya memakai pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.

2.Pupuk Organik
          Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].

Macam macam pupuk organik 

a.Pupuk Hijau
Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.

b.Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.

c. Pupuk Kandang
Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. 




 
d. Pupuk Seresah
          Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa).

e.Pupuk Cair
Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.



BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
            Berdasarkan makalah yang kami buat, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis pupuk yang dapat digunakan dalam kegiatan pemupukan. Berdasarkan klasifikasinya, ada beberapa jenis pupuk yang dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, kandungan unsur hara, reaksinya dalam tanah, bentuknya dan senyawa kimianya. Dari klasifikasi tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan jika ingin melakukan pemupukan, sehigga kita dapat mengetahui jenis pupuk apa yang ingin digunakan dan jenis pupuk yang yang sesuai untuk kebutuhan budidaya tanaman khususnya di bidang pertanian.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar