BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia
adalah negara yang kaya akan sumber daya dan hasil alam . Salah satu sumber
daya yang belum di manfaatkan secara optimal adalah kemangi . Kemangi adalah hibrida
antar spesies
antara dua spesies selasih,
Ocimum basilicum dan O. americanum. Ia dikenal juga sebagai O.
basilicum var. anisatum Benth. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral
yang tinggi pada daun dan bunganya.
Spesies ini banyak terdapat di Asia
dan Amerika.
Di Pulau Jawa,
kemangi/surawung ditanam di kebun-kebun,
di pagar-pagar, di pinggir-pinggir jalan, dan di lapangan. Umumnya ditanam
sebagai tanaman yang dibudidayakan. Walapun demikian, hasil tumbuhan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat. Asalnya belum diketahui secara pasti. Tumbuhan
ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian
500 mdpl.
Perkembangbiakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan biji.
Kemangi memiliki klasifikasi ilmiah seperti yang
tertera di bawah ini :
Kerajaan :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : O.citriodorum
Kemangi
yang tidak asing lagi bagi kita dan sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari . Kemangi mengandung flavonoidbersifat antimikroba yang mampu
mencegah masuknya bakteri,virus,atau jamur yang membahayakan tubuh . Selain itu
, flavonoid berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu
fungsi dari mikroorganisme.
Kemangi biasa digunakan sebagai
lalapan pada waktu makan dan menghilangkan bau mulut .Daun kemangi juga dapat
meringankan rasa sakit dan membuat tubuh kita lebih segar , hingga sangat baik
sebagai aroma minyak pijat.Manfaat dan kemangi selanjutnya adalah untuk masalah
pencernaan seperti infeksi usus , gejala muntah , sakit pada kepala , demam
serta radang pada perut ke atas . Daun kemangi juga mengandung zat Eugenol dan
apigenin fenkhona yang berfungsi untuk memfasilitasi ereksi dan arginin
substansi yang mampu mencegah kemandulan pada pria .
B. Tujuan
Ada
pun tujuan di lakukannya survey ini , antara lain :
1.Mengetahui kondisi lingkungan perkebunan kakao
seperti tanah dan iklim
2.Mengetahui teknik budidaya
tanaman kemangi
3.Mengetahui cara pemeliharaan
tanaman kemangi
4.Mengetahui cara panen dan pasca
panen
5.Mengetahui cara pemasaran dari
kebun kemangi
C.
Manfaat
Manfaat dari survey ini antara lain
:
1.Sebagai sumber informasi
penanaman , pemeliharaan tumbuhan kemangi
2.Mengetahui teknik yang di lakukan
petani kemangi
3.Mengetahui manfaat dari tumbuhan
kemangi
4.Sebagai sumber informasi
pemasaran tumbuhan kemangi dari salah satu kebun kemangi yang ada di Kota Pontianak
BAB II
KEADAAN LOKASI
A.Waktu dan Tempat
Adapun
waktu dan pelaksanaan di lakukannya survey ini , antara lain :
Hari
/ Tanggal : Jum’at / 10 Oktober 2014
Pukul : 13.00 WIB - selesai
Tempat : JL.Dharma Putra Gg.Budi Dharma
Kec.Siantan , Pontianak Timur
Narasumber : Pak Ahmad Jasuli
Profesi :
Pengelola sekaligus pemilik kebun , membuka usaha meubel dan ketua RT
B. Keadaan Lingkungan dan
Masyarakat
Kami
melakukan survey di daerah Kecamatan Siantan JL.Dharma Putra Gg.Budi Dharma.Ada
pun narasumbernya bernama Bapak Ahmad Jasuli.Jarak rumah Pak Ahmad dengan
lokasi kebun sekitar 200m,kendaraan yang di gunakan beliau adalah sepeda
motor.Selain berkebun,aktifitas beliau sehari-hari adalah membuka meubel dan
selaku ketua RT.Berdasarkan survey , lingkungan sekitar memang cocok untuk
aktifitas berkebun, ketersediaan lahan dan jenis tanah cukup mendukung.
Lokasi
kebun tidak jauh dari perumahan penduduk.Sebagian besar penduduk sekitar
beragama Islam dan bermacam-macam suku.Penduduk sekitar sangat ramah ,dan
rata-rata berprofesi sebagai petani,mereka memanfaat kan lahan kosong di
seketar perumahaan untuk melakukan
aktifitas berkebun.Adapun jenis tanaman yang mereka tanam bermacam-macam ,
seperti sawi , kangkung , bayam dan kemangi.
C. Keadaan Kebun
Tanah
di perkebunan ini di golongkan sebagai tanah gambut.Menurut narasumber tanah
ini cocok untuk melakukan aktifitas berkebun.Iklim disekitar lingkungan kebun mengikuti
iklim daerah Kota Pontianak yang tergolong panas , dan jalan yang rusak di
sekitar kebun membuat daerah ini sedikit berdebu.Iklim dan cuaca sangat
berpengaruh terhadap kualitas tanaman kemangi.Disaat musim penghujan , daun
kemangi menjadi berbintik hitam , dan saat musim panas tanaman kemangi menjadi
kerdil. Penataan lahan dan bedengan sudah tergolong rapi , di sekitar kebun
kemangi terdapat juga kebun-kebun lainnya, seperti sawi dan bayam .
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Teknik
Pada
kebun kemangi ini , terdapat 40 bedengan dengan ukuran tiap bedengan 20 meter x
1,5 meter . Bibit kemangi di peroleh dari hasil penyemaian , dari bibit hingga
menjadi kemangi kurang lebih 1 bulan , dan terdapat kurang lebih 170 tanaman di
tiap bedengnya . Umur batas maksimal panen kemangi adalah 2 bulan 12 hari ,
jika lewat dari batas waktu itu , kemangi tidak layak panen atau di pasarkan .
Pak Ahmad menggunakan sistem tanam
bergilir , jadi beberapa bedengan berbeda umurnya , hal ini bertujuan agar Pak
Ahmad bisa memanen kemangi setiap minggunya sesuai jarak waktu tanam yang telah
di tentukan . Alasan Pak Ahmad memilih kemangi dalam kegiatan berkebunnya
karena kemangi mudah pemeliharaanya dan bisa panen berulang-ulang.
B.
Pemeliharaan
Menurut
narasumber , pemeliharaan tanaman kemangi tidak memerlukan alat yang canggih
dan masih menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul , arit dan lain-lain.
Kemangi tidak memerlukan perawatan yang khusus dan pemeliharaannya tergolong
mudah.Pak Ahmad mengupah orang untuk membantu akitifitas nya . Dalam mencangkul
lahan dan mencabut rumput di sekitar lahan dan bedengan , Pak Ahmad mengupah
orang sebesar Rp.25.000 dalam 2 jam setiap harinya .
Pupuk yang di gunakan adalah pupuk
urea dan pupuk kandang . Pemberian pupuk dilakukan sebulan 2 kali dengan
takaran secukupnya . Pupuk urea dan pupuk kandang ini di peroleh bukan dari
hasil membuat sendiri melainkan beli . Untuk membasmi dan menghindari serangan
hama , Pak Ahmad menggunakan pestisida dan penyemprotannya di lakukan dua kali
dalam sebulan (satu botol) .
C.
Kendala
Dalam
setiap pengelolaan perkebunan pasti memiliki kendala tersendiri . Menurut
survey dan wawancara , kendala utama pada kebun kemangi ini adalah mengenai
pemasaran . Hal ini di sebabkan karena kurangnya sasaran dan arah pemasaran .
Kendala lainnya adalah cuaca yang tak menentu membuat pertumbuhan kemangi
kurang maksimal dan serangan hama seperti kuman dan ulat juga menjadi salah
satu kendala , tapi hal tersebut bisa di atasi dengan penyemprotan pestisida
secara rutin , yaitu dua kali dalam sebulan .
D.
Panen
dan Pemasaran
Pak
Ahmad melakukan panen setiap seminggu sekali karena beliau menggunakan sistem
tanam bergilir sehingga umur kemangi setiap bedengan berbeda , itu yang membuat
beliau panen bisa seminggu sekali . Pak Ahmad menggunakan karung 50kg untuk
menyimpan hasil panennya , dan beliau meletakkannya di tempat yang sejuk ,
terhindar dari cahaya matahari.Setiap panennya , bisa terkumpul 15-30 kg , dan
di jual dengan harga 13-15 ribu rupiah.
Setiap minggu nya Pak Ahmad tidak
perlu mengantar hasil panennya , karena mobil truck atau pick up sudah ada yang
menjemput hasil panen setiap minggunya . Nantinya kemangi itu akan di bawa ke
pasar untuk di jual belikan ataupun sebagian di bawa ke rumah makan sebagai
lalapan dan lain-lain.Tapi semua itu tergantung pada cuaca , cuaca sangat
berpengaruh terhadap panen dan berdampak pada pemasaran .Terkadang dalam satu
minggu tidak ada yang menjemput hasil panen , menerut Pak Ahmad pemasaran
merupakan kendala terbesarnya .
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil survey , dapat di tarik kesimpulan bahwa tanaman kemangi punya banyak
manfaat , seperti untuk menghilangkan bau mulut , mengobati masalah pencernaan
, sebagai lalapan dengan aroma yang khas dan lain-lain. Tidak ada perawatan
khusus dalam pemeliharaan tanaman kemangi , petani menggunakan pupuk urea dan
pupuk kandang serta menggunakan pestisida untuk membasmi hama . Cuaca sangat
berpengaruh terhadap kualitas tanaman kemangi . Kemangi bisa di tanam dengan
sistem bergilir , sehingga umur kemangi setiap bedengan bisa berbeda .
Kurangnya arah dan sasaran pemasaran , menjadi kendala bagi petani kemangi .
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemangi#Deskripsi
Tino Mutiarawati. 2006. Kendala Peluang dalam Produksi Pertanian Organik di
Indonesia. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar