A.Pengertian
Kegiatan penyuluhan
pertanianmerupakan suatu proses yang di lakukan secara terus menerus oleh
pemerintah atau suatu lembaga penyuluhan agar petani selalu tahu , mau , dan
mampu mengdopsi inovasi demi tercapainya peningkatan produktifitas dan
pendapatan . Oleh karena itu , kegiatan penyuluhan akan membutuhkan
tenaga-tenaga penyuluh .
Istilah penyuluh (Rogers 1983) diartikan sebagai seseorang yang atas nama
pemerintah atau lembaga penyuluhan berkewajiban untuk mempengaruhi proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sasaran penyuluhan untuk mengadopsi inovasi.karena
itu,seorang penyuluh haruslah memiliki kualifikasi tertentu baik yang menyangkut
kepribadian,pengetahuan,sikap,dan keterampilan menyuluh yang propesional.
B.Peran Penyuluh
Secara konvensional peran penyuluhan hanya dibatasi
pada kewaiban untuk menyampaikan inovasi dan mempengaruhi sasaran penyuluhan
melalui metoda atau teknik teknik tertentu, hinga mereka mengadopsi inovasi
yang disampaikan.akan tetapi dalam pengembangannya seorang penyuluh juga harus mampu menjadi
jembatan penghubung antara pemerintah atau lembaga penyuluhan yang diwakilinya
dengan masyarakat sasaran.sehubungan dengan peran dan tangungjawab penyuluh Kurt
Levin(1943) mengenalkan ada 3(tiga) peran penyuluhan yang terdiri atas
kegiatan kegiatan seperti, pencairan diri dengan masyarakat sasaran,mengerakan
masyarakat untuk melakukan perubahan –perubahan,pemantaban hubungan dengan
masyarakat sasaran.
Ketiga macam rancangan tersebut,dikembagkan menjadi
beberapa peran yang lebih rinci, oleh lippit(1956):
1. Pengembangan
kebutuhan untuk melakukan perubahan perubahan,
2. Mengerakan
masyarakat untuk melakukan perubahan,
3. Memantabkan
hubungan antara penyuluh atau lembaga pemerintah dengan masyarakat sasaran,
Menurut Mosher(1968) Berkaitan dengan peran
penyuluh,setiap penyuluh(pertanian)harus mampu melaksanakan peran ganda seperti
:
1. Guru yaitu seseorang yang mampu menjadi cerminan atau panutan,
mampu mengubah prilaku,sikap, pengetahuan dan keterampilan masyarakat
sasarannya.
2. Penganalisa yaitu mengamati setiap keadaan(sumberdaya alam,prilaku
masyarakat, kemampuan dana dan kelembagaan yang ada)serta mampu melihat masalah
dan memberikan jalan keluar bagi masyarakat sasaran.
3. Penasehat memilih alternative yang paling tepat.secara teknis bisa
ilaksanakan,secara ekonomi menguntungkan
dan dapat diterima oleh nilai nilai social dan budaya masyarakt setempat.
4. Organisator yaitu mampu
menjaga hubungan baik dengan masyarakat sasaran(terutama tokoh tokohnya).
C.Kualifikasi Bagi
Penyuluh
Berlo(1960)mengemukakan
4(empat) kualifikasi yang harus dimiliki setiap penyuluh seperti:
1. Kemampuan berkomunikasi ,bukan
hanya terbatas pada kemampuan memilih inovasi,mengunakan alat peraga
efektif dan murah ,namun yang lebih penting adalah kemampuan dan
keterampilan penyuluh untuk beremphati dan berinteraksi dengan masyarakat sasarannya.
2. Sikap penyuluh,yaitu penyuluh
menghayati dan bangga akan propesinya sebagai penyuluh,meyakini bahwa inovasi
yang disampaikannya telah teruji kemanfaatannya,menyukai dan menyayangi
masyarakat sasarannya
3. Kemampuan pengetahuan penyuluh
tentang,isi,fungsi,manfaat,dan nilai_nilai yang terkandung dalam inofasi yang
disampaikan,mengetahui latar belakangdan keadaan masyarakat sasarannya,segala
sesuatu yang sering kali mengakibatkan warga masyarakat suka atau tidak
menghendaki terjadinya perubahan.
4. Karakteristik sosoal budaya penyuluh, (Bangsa,
agama , kebiasaan kebiasaan) seringkali lebih menentukan keberhasilan
penyuluhan yang dilakukan, karena itu penyuluh yang baik sejauh mungkin harus
memiliki latar belakag social budaya yang sama dengan masyarakat sasarannya.
D.Persiapan Bagi
Penyuluh
Setiap penyuluh perlu mempersiapkan dirinya dengan
berbagai persiapan sehingga akan dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan baik dan mencapai tujuan . Persiapan penyuluhan itu meliputi:
a.Persiapan
kepribadian
Lippit(1956)secara tegas menyatakan keberhasilan
seorang penyuluh sangat di pengaruhi oleh kepribadian yang tercermin didalam
penampilannya pada saat pertama kali ia
bertemu masyarakt sasarannya atau disebut sebagai”the first impression”yang harus diperagakan
sebelum ia melakukan sesuatu bagi masyarakatnya.adapun kepribadian yang dituntut atau ditunjukan oleh seorang
penyuluh yaitu:
1.
Penampilan (cara berpakaian,sikapnya dalam berbicara,tingkah laku atau tindak-tinduk)
yang menarik dan tidak menunjukan keangkuhan.
2.
Kesediaan untuk bergaul,menjalin kerja-sama dan keinginannya unyuk tinggal
bersama masyarakatnya.
3. Mudah bergaul dan menyesuaikan diri dangan
kondisi lingkungan .
4. Meyakinkan masyarakat sasarannya sebagai
orang yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas,cerdas,terampil dan
bersilap wajar.
5.
Kesiapan dan kesediaannya untuk membantu masyarakat sasaran dalam
menganalisismemecahkan masalah yang dihadapi.
Berkaitan dengan persiapan kepribadian
ini,Hawkins,Et All (1982)menekan setiap penyuluh harus mampu berpenampilan dan
berprilaku(terutama pada kesempatan pertama ) sebagai seorang penyuluh yang
memiliki kualifikasi:
a. Jujur,dalam
arti mau menunjukan keungulan dan kelemahan setiap inovasi yang
ditawarkan. Sehubungan dengan hal ini,setiap penyuluh
tidak hanya mengacu kepada keberhasilan program atau manfaat yang diinginkan
pemerintah/lembaga penyuluhan atau dirinya sengiri.tetapi harus selalu berbuat
sesuatu demi tercapainya manfaat bagi masyarakat sasaran.meskipun untuk itu ia
harus bersedia mengorbankan waktu dan tenaga bahkan seringkali harus
mengorbankan beayadan perasaannya.
b. Dinamis,daik
dalam arti cepat mengantisipasi setiap
masalah yang ditemui atau dirasakan masyarakatnya.kreatif ,dan selalu berupaya
menumbuhkan dan mengerakan partisipasi masyarakat.
Penyuluh
yang baik tidak boleh hanya menunggu,tetapi secara aktif dia harus selalu
mencari informasi dan masalah masalah yang dihadapi masyarakatnya.
c. Kopetensi,artinya
harus selalu memahami dan menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan
inovasi yang disampaikannya(baik yang bersifat teknis,ekonomi,maupun kaitannya
dengan social budaya).
Penyuluh
yang baik tidak hanya menguasai teori atau konsep konsep yang berkaitan dengan inovasi atau kebijakan yang
disampaikan.harus pula memberikan contoh secara praktis.
d. Berwatak
social,dalam pengertian mau bersahabat atau menjalin hubungan dengan
masyarakatnya.maupun dalam arti memiliki
kepekaan dan kesetiaan sosialyang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehara hari
maupun secara langsung ataupun tidak langsungberkaitan dengan pelaksanaandan
kelancarannya sebagai penyuluh.
2.Persiapan
kajian lapang
Sebelum melaksanakan tugasnya.setiap penyuluh harus
terlebih dahulutelah melakukan kajian lapang.baik yang engenaii wilayah
kerjanya .maupun kajian lapang tentang wilayah wilayah yang memiliki
karakteristik yang sama dengan wilayahnya.kajian lapang yang dimaksud disini
adalahupaya pengenalan karakteristik wilwyah kerja(baik yang berkaitan dengan
masalah-masalah teknis maupun social ekonomi).dan inventarisasi
hasil-hasilpenelitian atau kajian-kajian yang telah parnah dilakukan
diwilayahtersebutatau diwilayah lain yang memiliki kesamaan karakteristik
dengan wilayahnya.
Upaya kajian lapang tersebut,dapat
dilakukan dengan mempelajari data data
sekunder yang tersedia atau dapat dikumpulkan dari lembaga-lembaga dan
pihak-pihak yang berkompeten.atau dilakukan melalui pengumpulan data
primer(pengamatan atau wawancara dengan
tokoh-tokoh masyarakat setempat).
3.Persiapan
untuk belajar
Selaras dengan perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan teknologi yang menghasilkan inovasi-inovasi yang akan disebarluaskan dengan masyarakat
sasarannya.maka setiap penyulih harus mempersiapkan diri untukmau belajarsecara
terus menerus dan berkelanjutan.persiapan seperti ini harus dimiliki dan
dihayati oleh setiap penyuluh.tanpa kesediaan belajar secara
berkelanjutan,mustahil dia(penyuluh) dapat mengerjakan,menganalisis,dan
sekaligus memberikan nasihat tentang penerapan inovasi yang disampaikannya.
Oleh sebab itu setiap penyuluh harus
rajin:
a) Berkomunikasi
dengan lembaga penelitian dan sumber-sumber inovasi yang lain (perguruan-tinggi
dan pusat informasi pertenian(
b) Mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai
4.Persiapan
Perlengkapan Menyuluh
Untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan penyuluhan , seringkali seorang penyuluh harus mampu
menyediakan dan menggunakan beragam perlengkapan mwnyuluh , baik yang berupa
alat-alat bantu menyuluh maupun alat-alat peraga penyuluhan .
Perlu diketahui bahwa tidak semua
perlengkapan yang canggih dan mahal merupakan perlengkapan penyuluh yang
efektif (baik karena pertimbangan teknis , karakteristik masyaakat sasaran dan
sifat inovasinya .
E.Kunci Keberhasilan
Penyuluh
Di dalam praktek ,
untuk memenuhi kualifikasi penyuluh yang andal dan mempersiapkanny dengan
beragam persiapan yang telah disebutkan tadi ternyata tidak selalu mudah .
Sehubung dengan itu , Rogers (1983) mengemukakan adanya tiga hal yang sangat
menentukan keberhasilan seorang penyuluh
yaitu :
1. Kemauan
dan kemampuan penyuluh untuk menjalin hubungan secara langsung maupun tidak
langsung (melalui tokoh-tokoh masyarakat , lembaga swadaya masyarakat , dll ) .
2. Kemauan
dan kemampuan penyuluh untuk menjadi perantara antara sumber-sumber inovasi
(lembaga penelitian/keilmuan , petani maju dan lain-lain) . Kemauan dan
kemampuan untuk menjadi perantara di antaranya :
a. Seberapa
jauh penyuluh mampu meyakinkan pemerintah / lembaga penyuluhan bahwa inovasi
yang di tawarkan strategis bagi kepentingan masyarakat (peningkatan
produktivitas , pendapatan dan kesejahteraan ) maupun bagi pemerintah (demi
stabilitas politik , keamanan , dan ketahanan nasional ).
b. Seberapa
jauh penyuluh mampu menerjemahkan inovasi menjadi kebutuhan yang dapat
dirasakan (felt need) oleh masyarakat sasarannya .
c. Seberapa
jauh penyuluh mampu bekerja dengan menggunakan pola berpikir pemerintah/lembaga
penyuluhan dan pola pikir masyarakat.
3. Kemauan
dan kemampuan penyuluh untuk menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dengan kebutuhan-kebutuhan yang dapat dirasakan oleh pemerintah / lembaga
penyuluhan dan masyarakat sasarannya .
F.Hastabrata
Penyuluh Pertanian
Berkaitan
dengan tugas yang harus di laksanakan oleh setiap penyuluh Prof.Iso
Reksohadiprodjo dalam siding FAO Di Bandung paa tahun 1952 menyanpaikan
acuansingkat yang harus di perhatikan oleh setiap penyuluh pertanian sebelum
melaksanakan tugasnya si lapangan yang terdiri atas delapan butir dan kemudian
di berinya nama HASTABRATA Penyuluhan Pertanian , yaitu :
Hasta brata penyuluhan pertaniannya mana?
BalasHapusLanjutan dari hastabratanya mana
BalasHapusHasta Brata Penyuluhnya mana
BalasHapuskok gak selesai?
BalasHapus