Jumat, 12 Februari 2016

Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian




A.Pengertian
            Kegiatan penyuluhan pertanianmerupakan suatu proses yang di lakukan secara terus menerus oleh pemerintah atau suatu lembaga penyuluhan agar petani selalu tahu , mau , dan mampu mengdopsi inovasi demi tercapainya peningkatan produktifitas dan pendapatan . Oleh karena itu , kegiatan penyuluhan akan membutuhkan tenaga-tenaga penyuluh .
 Istilah penyuluh (Rogers 1983)  diartikan sebagai seseorang yang atas nama pemerintah atau lembaga penyuluhan berkewajiban untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sasaran penyuluhan untuk mengadopsi inovasi.karena itu,seorang penyuluh haruslah memiliki kualifikasi tertentu baik yang menyangkut kepribadian,pengetahuan,sikap,dan keterampilan menyuluh yang propesional.

B.Peran Penyuluh
Secara konvensional peran penyuluhan hanya dibatasi pada kewaiban untuk menyampaikan inovasi dan mempengaruhi sasaran penyuluhan melalui metoda atau teknik teknik tertentu, hinga mereka mengadopsi inovasi yang disampaikan.akan tetapi dalam pengembangannya  seorang penyuluh juga harus mampu menjadi jembatan penghubung antara pemerintah atau lembaga penyuluhan yang diwakilinya dengan masyarakat sasaran.sehubungan dengan peran dan tangungjawab penyuluh Kurt Levin(1943) mengenalkan ada 3(tiga) peran penyuluhan yang terdiri atas kegiatan kegiatan seperti, pencairan diri dengan masyarakat sasaran,mengerakan masyarakat untuk melakukan perubahan –perubahan,pemantaban hubungan dengan masyarakat sasaran.

Ketiga macam rancangan tersebut,dikembagkan menjadi beberapa peran yang lebih rinci, oleh lippit(1956):
1.      Pengembangan kebutuhan untuk melakukan perubahan perubahan,
2.      Mengerakan masyarakat untuk melakukan perubahan,
3.      Memantabkan hubungan antara penyuluh atau lembaga pemerintah dengan masyarakat sasaran,
Menurut Mosher(1968) Berkaitan dengan peran penyuluh,setiap penyuluh(pertanian)harus mampu melaksanakan peran ganda  seperti :
1. Guru yaitu seseorang yang mampu menjadi cerminan atau panutan, mampu mengubah prilaku,sikap, pengetahuan dan keterampilan masyarakat sasarannya.
2. Penganalisa yaitu mengamati setiap keadaan(sumberdaya alam,prilaku masyarakat, kemampuan dana dan kelembagaan yang ada)serta mampu melihat masalah dan memberikan jalan keluar bagi masyarakat sasaran.
3. Penasehat memilih alternative yang paling tepat.secara teknis bisa ilaksanakan,secara ekonomi  menguntungkan dan dapat diterima oleh nilai nilai social dan budaya masyarakt setempat.
4. Organisator  yaitu mampu menjaga hubungan baik dengan masyarakat sasaran(terutama tokoh tokohnya).

C.Kualifikasi Bagi Penyuluh
Berlo(1960)mengemukakan 4(empat) kualifikasi yang harus dimiliki setiap penyuluh seperti:        
1. Kemampuan berkomunikasi ,bukan hanya terbatas pada kemampuan memilih inovasi,mengunakan alat  peraga  efektif dan murah ,namun yang lebih penting adalah kemampuan dan keterampilan penyuluh untuk beremphati dan berinteraksi  dengan masyarakat sasarannya.
2. Sikap penyuluh,yaitu penyuluh menghayati dan bangga akan propesinya sebagai penyuluh,meyakini bahwa inovasi yang disampaikannya telah teruji kemanfaatannya,menyukai dan menyayangi masyarakat sasarannya
3. Kemampuan pengetahuan penyuluh tentang,isi,fungsi,manfaat,dan nilai_nilai yang terkandung dalam inofasi yang disampaikan,mengetahui latar belakangdan keadaan masyarakat sasarannya,segala sesuatu yang sering kali mengakibatkan warga masyarakat suka atau tidak menghendaki terjadinya perubahan.
4. Karakteristik sosoal budaya penyuluh, (Bangsa, agama , kebiasaan kebiasaan) seringkali lebih menentukan keberhasilan penyuluhan yang dilakukan, karena itu penyuluh yang baik sejauh mungkin harus memiliki latar belakag social budaya yang sama dengan masyarakat sasarannya.


D.Persiapan Bagi Penyuluh
Setiap penyuluh perlu mempersiapkan dirinya dengan berbagai persiapan sehingga akan dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan mencapai tujuan . Persiapan penyuluhan itu meliputi:
a.Persiapan kepribadian
Lippit(1956)secara tegas menyatakan keberhasilan seorang penyuluh sangat di pengaruhi oleh kepribadian yang tercermin didalam penampilannya pada saat  pertama kali ia bertemu masyarakt sasarannya atau disebut sebagai”the  first impression”yang harus diperagakan sebelum ia melakukan sesuatu bagi masyarakatnya.adapun kepribadian  yang dituntut atau ditunjukan oleh seorang penyuluh yaitu:
1. Penampilan (cara berpakaian,sikapnya dalam berbicara,tingkah laku atau tindak-tinduk) yang menarik dan tidak menunjukan keangkuhan.
2. Kesediaan untuk bergaul,menjalin kerja-sama dan keinginannya unyuk tinggal bersama masyarakatnya.
3.   Mudah bergaul dan menyesuaikan diri dangan kondisi lingkungan .
4.  Meyakinkan masyarakat sasarannya sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas,cerdas,terampil dan bersilap wajar.
5. Kesiapan dan kesediaannya untuk membantu masyarakat sasaran dalam menganalisismemecahkan masalah yang dihadapi.
Berkaitan dengan persiapan kepribadian ini,Hawkins,Et All (1982)menekan setiap penyuluh harus mampu berpenampilan dan berprilaku(terutama pada kesempatan pertama ) sebagai seorang penyuluh yang memiliki kualifikasi:
a.       Jujur,dalam arti mau menunjukan keungulan dan kelemahan setiap inovasi yang ditawarkan.       Sehubungan dengan hal ini,setiap penyuluh tidak hanya mengacu kepada keberhasilan program atau manfaat yang diinginkan pemerintah/lembaga penyuluhan atau dirinya sengiri.tetapi harus selalu berbuat sesuatu demi tercapainya manfaat bagi masyarakat sasaran.meskipun untuk itu ia harus bersedia mengorbankan waktu dan tenaga bahkan seringkali harus mengorbankan beayadan perasaannya.
b.      Dinamis,daik dalam arti cepat mengantisipasi  setiap masalah yang ditemui atau dirasakan masyarakatnya.kreatif ,dan selalu berupaya menumbuhkan dan mengerakan partisipasi masyarakat.
Penyuluh yang baik tidak boleh hanya menunggu,tetapi secara aktif dia harus selalu mencari informasi dan masalah masalah yang dihadapi masyarakatnya.
c.       Kopetensi,artinya harus selalu memahami dan menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang disampaikannya(baik yang bersifat teknis,ekonomi,maupun kaitannya dengan social budaya).
Penyuluh yang baik tidak hanya menguasai teori atau konsep konsep yang  berkaitan dengan inovasi atau kebijakan yang disampaikan.harus pula memberikan contoh secara praktis.

d.      Berwatak social,dalam pengertian mau bersahabat atau menjalin hubungan dengan masyarakatnya.maupun dalam arti  memiliki kepekaan dan kesetiaan sosialyang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehara hari maupun secara langsung ataupun tidak langsungberkaitan dengan pelaksanaandan kelancarannya sebagai penyuluh.


2.Persiapan kajian lapang
Sebelum melaksanakan tugasnya.setiap penyuluh harus terlebih dahulutelah melakukan kajian lapang.baik yang engenaii wilayah kerjanya .maupun kajian lapang tentang wilayah wilayah yang memiliki karakteristik yang sama dengan wilayahnya.kajian lapang yang dimaksud disini adalahupaya pengenalan karakteristik wilwyah kerja(baik yang berkaitan dengan masalah-masalah teknis maupun social ekonomi).dan inventarisasi hasil-hasilpenelitian atau kajian-kajian yang telah parnah dilakukan diwilayahtersebutatau diwilayah lain yang memiliki kesamaan karakteristik dengan wilayahnya.
            Upaya kajian lapang tersebut,dapat dilakukan dengan mempelajari data data  sekunder yang tersedia atau dapat dikumpulkan dari lembaga-lembaga dan pihak-pihak yang berkompeten.atau dilakukan melalui pengumpulan data primer(pengamatan atau  wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat).
3.Persiapan untuk belajar
            Selaras dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi yang menghasilkan inovasi-inovasi  yang akan disebarluaskan dengan masyarakat sasarannya.maka setiap penyulih harus mempersiapkan diri untukmau belajarsecara terus menerus dan berkelanjutan.persiapan seperti ini harus dimiliki dan dihayati oleh setiap penyuluh.tanpa kesediaan belajar secara berkelanjutan,mustahil dia(penyuluh) dapat mengerjakan,menganalisis,dan sekaligus memberikan nasihat tentang penerapan inovasi yang disampaikannya.
            Oleh sebab itu setiap penyuluh harus rajin:
a)      Berkomunikasi dengan lembaga penelitian dan sumber-sumber inovasi yang lain (perguruan-tinggi dan pusat informasi pertenian(
b)      Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai
4.Persiapan Perlengkapan Menyuluh
            Untuk meningkatkan efektivitas kegiatan penyuluhan , seringkali seorang penyuluh harus mampu menyediakan dan menggunakan beragam perlengkapan mwnyuluh , baik yang berupa alat-alat bantu menyuluh maupun alat-alat peraga penyuluhan .
            Perlu diketahui bahwa tidak semua perlengkapan yang canggih dan mahal merupakan perlengkapan penyuluh yang efektif (baik karena pertimbangan teknis , karakteristik masyaakat sasaran dan sifat inovasinya .

E.Kunci Keberhasilan Penyuluh
            Di dalam praktek , untuk memenuhi kualifikasi penyuluh yang andal dan mempersiapkanny dengan beragam persiapan yang telah disebutkan tadi ternyata tidak selalu mudah . Sehubung dengan itu , Rogers (1983) mengemukakan adanya tiga hal yang sangat menentukan keberhasilan  seorang penyuluh yaitu :
1.      Kemauan dan kemampuan penyuluh untuk menjalin hubungan secara langsung maupun tidak langsung (melalui tokoh-tokoh masyarakat , lembaga swadaya masyarakat , dll ) .
2.      Kemauan dan kemampuan penyuluh untuk menjadi perantara antara sumber-sumber inovasi (lembaga penelitian/keilmuan , petani maju dan lain-lain) . Kemauan dan kemampuan untuk menjadi perantara di antaranya :
a.       Seberapa jauh penyuluh mampu meyakinkan pemerintah / lembaga penyuluhan bahwa inovasi yang di tawarkan strategis bagi kepentingan masyarakat (peningkatan produktivitas , pendapatan dan kesejahteraan ) maupun bagi pemerintah (demi stabilitas politik , keamanan , dan ketahanan nasional ).
b.      Seberapa jauh penyuluh mampu menerjemahkan inovasi menjadi kebutuhan yang dapat dirasakan (felt need) oleh masyarakat sasarannya .
c.       Seberapa jauh penyuluh mampu bekerja dengan menggunakan pola berpikir pemerintah/lembaga penyuluhan dan pola pikir masyarakat.
3.      Kemauan dan kemampuan penyuluh untuk menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan kebutuhan-kebutuhan yang dapat dirasakan oleh pemerintah / lembaga penyuluhan dan masyarakat sasarannya .



F.Hastabrata Penyuluh Pertanian
      Berkaitan dengan tugas yang harus di laksanakan oleh setiap penyuluh Prof.Iso Reksohadiprodjo dalam siding FAO Di Bandung paa tahun 1952 menyanpaikan acuansingkat yang harus di perhatikan oleh setiap penyuluh pertanian sebelum melaksanakan tugasnya si lapangan yang terdiri atas delapan butir dan kemudian di berinya nama HASTABRATA Penyuluhan Pertanian , yaitu :

4 komentar: