Selasa, 28 Januari 2014

Laporan pengaruh air teh terhadap perkecambahan kacang hijau






LAPORAN

PENGARUH AIR TEH TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU


Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan  “ Pengaruh Air Teh Terhadap Perkecambahan Kacang hijau”.
Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi di SMA N 3 Singkawang
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat  bagi pembaca semua pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

singkawang 31 Agustus 2011



Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

 BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan Penelitian
  4. Manfaat PenelitiaN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1. Pengertian Perkecambahan
  2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
  3. Pengertian kacang hijau
  4. Pengertian air teh
BAB III METODE PENELTIAN

  1. Rancangan penelitian
  2. Waktu dan tempat penelitian
  3. Variable penelitian
  4. Alat dan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Hasil penelitian
  2. Pembahasan
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR HADIR ANGGOTA PRAKTIKUM







BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang

Untuk tumbuh, setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja tumbuhan akan selalu membutuhkan air, unsure hara dan sinar matahari untuk tetap hidup dan berkembang, walaupun kadar yang dibutuhkan berbeda untuk setiap jenisnya, misalnya pada tumbuhan xerofit dengan tumbuhan hirofit, jelas berbeda kebutuhan air antara keduanya.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam dunia tumbuhan terjadi persaingan baik persaingan antar jenis tumbuhan maupun dalam sejenis tumbuhan tertentu. Persaingan ini terjadi karena kebutuhan yang tidak terbatas dan sumber daya untuk pemenuhannya sangatlah terbatas. Persaingan untuk mempertahankan hidup ini sering disebut sebagai kompetisi.
Ketersediaan unsur-unsur pendukung hidup ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tumbuhan yang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang mendukung tentunya akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dari pada tumbuhan yang asupan nutrisinya kurang.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara factor-faktor dalam dan luar. Factor dalam adalah factor yang terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat  genetic yang ada di dalam gen dan hormone yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan factor luar adalah factor lingkungan. Potensi genetic hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan yang cocok.
Penyiraman tumbuhan dengan air biasa adalah hal yang wajar dilakukan. Dalam percobaan kali ini penulis akan menggunakan air teh untuk uji coba pada tanaman kacang hijau.


b.Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah pengaruh konsentrasi air teh terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2.      Apa perbedaan antara antara kacang  hijau A (yang disiram dengan air biasa), B (disiram dengan 1 % air rendaman teh), C ( disiram dengan 5 % air rendaman teh), dan D (disiram dengan 10 %  air rendaman teh) ?
3.      Bagaimanakah pertumbuhan kacang hijau setelah satu minggu?

  1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengaruh kosentrasi air the terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.      Untuk mengetahui perbedaan kacang hijau pada polibek A, B, C, dan D yang mendapat perlakuan berbeda.
3.      Untuk mengeahui pertumbuhan kacng hijau seteh satu minggu

  1. Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan penelitian ini kita semua dapat lebih memahami tentang pertumbuahan dan berkembangan pada tumbuhan sesuai dengan praktikum yang dilakukan, beserta factor-faktor yang mempengaruhinya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Di dalam sebuah biji kacang hijau atau kacang-kacang yang lain terdapat calon individu yang baru yang dilengkapi cadangan makanan. Bagian-bagian yang terdapat pada biji dikotil sebagai berikut:
  1. Kotiledon: berjumlah dua dan merupakan cadangan makanan yang terbentuk dari endoseperma.
  2. Hipokotil: bagian bawah aksis (pangkal) yng melekat pada kotiledon.
  3. Epikotil: bagian atas pangkal.
  4. Radikula: bagian terminal/ ujung (calon akar).
  5. Plumula: ujung batang bersama calon daun (primordium).

Bagian-bagian yang terdapat pada biji monokotil antara lain:
  1. Skutelum: kotiledon yang berjumlah hanya satu, contohnya pada tanaman jagung.
  2. Plumula.
  3. Koliopotil: sarung pucuk lembaga.
  4. Redukula
  5. Koleoriza: sarung akar lembaga.
  1.  Pengertian perkecambahan
Perkecambahan merupkan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua macam tipe perkecambahan, yaitu hypogeal dan epigeal.
a.       Perkecambahan hypogeal
Pada perkecambahan hypogeal, terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh; kacang kapri.



b.      Perkecambahan epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon berada di atas tanah. Contoh; kacang hijau, kacang tanah.

B.     Faktor yang memepengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
1.      FAKTOR INTERNAL
a.       Auksin
      Hormon yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil). Hormon auksin yang pertama kali diisolasi adalah IAA (indole acetic acid) atau asam indol asetat. Sebagian besar IAA disintesis di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda, bunga dan buah, seta sel-sel kambium.
Auksin berperan di dalam:
1.      pengatur pembesaran sel dan memacu perpanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
2.      merangsang pembelahan sel-sel cambium.
3.      meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
4.      merangsang perkembangan akar lateral.
5.      menyebabkan pembengkokan batang.
6.      pembentukan akar adventif pada tanaman yang dibiakkan dengan setek.
7.      pembentukan buah partenokarpi.
8.      menghambat pembentukan tunas samping (lateral).
9.      mempercapat terjadinya diferensiasi di daerah merstem dan daerah pengguguran (absisi).

b.      Giberelin
      Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah:
1.      merangsang pembelahan sel.
2.      merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan.
3.      merangsang pembentukan tunas.
4.      menghilangkan dormansi biji.
5.      merangsang pertumbuhan buah  secara parthenogenesis.

c.       Sitokinin
      Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang pertama ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada giberelin dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain kinetin, contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP (6-benzilaminorpurin). Funsi sitokinin adalah:
1.      merangsang pembelahan sel (sitokinesis).
2.      merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus.
3.      menghambat efek dominasi apical oleh auksin.
4.      mempercapat pertumbuhan memanjang.

d.      Gas Etilen
      Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika buah tua diletakkan di tempat tertentu maka buah akan cepat masak. Hal ini disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah. Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal untuk menahan pengruh ngin. Kombinasi etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen dengan giberelin dapat mengtur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.

e.       Asam Abisat
      Tidak semua hormone pada tumbuhan berfungsi memacu pertumbuhan, karena ada beberapa yang justru menghambat pertumbuhan. Secara umum funsi asam abisat adalah:
1.      menghambat pembelahan dan pemnjangan sel.
2.      menunda pertumbuhan atau doemansi, sehingga membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk.
3.      merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.
4.      membantu peluruhan daun pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melali transpirasi.



f.        Asam Traumalin
      Asam traumalin dianggap sebagai hormone luka, karena merangsang pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka.

g.       Kalin.
      Hormone kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormone ini dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan antokalin/ florigen merangsang pembentukan bunga.

2.      FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN)
                                         a.       Nutrien
Tumbuhan membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro (makronutrien). Contoh unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Coontoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.
b.      Air
Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuahan yang kekurngan air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai pelarut air juga mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi laju metabolisme.
                                              c.       Cahaya
Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju panjangnya. Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuahan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek.

                                                     d.      Suhu Udara
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum yang paling baik untuk pertumbuhan adalah 10-30oC. umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40 oC.

                                               e.       Oksigen
Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen. Jika kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.
                                          

f.     Kelembapan
Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan. Kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan penyerpan nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar