LAPORAN
PENGARUH AIR
TEH TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan “ Pengaruh
Air Teh Terhadap Perkecambahan Kacang hijau”.
Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi di SMA N 3
Singkawang
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharap kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca semua pada
umumnya dan bagi penulis khususnya.
singkawang
31 Agustus 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat PenelitiaN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Perkecambahan
- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
- Pengertian kacang hijau
- Pengertian air teh
BAB III METODE PENELTIAN
- Rancangan penelitian
- Waktu dan tempat penelitian
- Variable penelitian
- Alat dan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
- Hasil penelitian
- Pembahasan
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR HADIR ANGGOTA PRAKTIKUM
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Untuk tumbuh, setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun
hewan, membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Misalnya saja tumbuhan akan selalu membutuhkan air, unsure hara dan sinar
matahari untuk tetap hidup dan berkembang, walaupun kadar yang dibutuhkan
berbeda untuk setiap jenisnya, misalnya pada tumbuhan xerofit dengan tumbuhan
hirofit, jelas berbeda kebutuhan air antara keduanya.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam dunia tumbuhan
terjadi persaingan baik persaingan antar jenis tumbuhan maupun dalam sejenis
tumbuhan tertentu. Persaingan ini terjadi karena kebutuhan yang tidak terbatas
dan sumber daya untuk pemenuhannya sangatlah terbatas. Persaingan untuk
mempertahankan hidup ini sering disebut sebagai kompetisi.
Ketersediaan unsur-unsur pendukung hidup ini sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tumbuhan yang
mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang mendukung
tentunya akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dari pada tumbuhan yang
asupan nutrisinya kurang.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi
antara factor-faktor dalam dan luar. Factor dalam adalah factor yang terdapat
dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetic yang ada di dalam gen
dan hormone yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan factor luar adalah factor
lingkungan. Potensi genetic hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan
yang cocok.
Penyiraman tumbuhan dengan air biasa adalah hal yang wajar
dilakukan. Dalam percobaan kali ini penulis akan menggunakan air teh untuk uji
coba pada tanaman kacang hijau.
b.Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah pengaruh konsentrasi
air teh terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2.
Apa perbedaan antara antara
kacang hijau A (yang disiram dengan air biasa), B (disiram dengan 1 % air
rendaman teh), C ( disiram dengan 5 % air rendaman teh), dan D (disiram dengan
10 % air rendaman teh) ?
3.
Bagaimanakah pertumbuhan kacang
hijau setelah satu minggu?
- Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui pengaruh kosentrasi
air the terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.
Untuk mengetahui perbedaan kacang
hijau pada polibek A, B, C, dan D yang mendapat perlakuan berbeda.
3.
Untuk mengeahui pertumbuhan kacng
hijau seteh satu minggu
- Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan penelitian ini kita semua dapat lebih
memahami tentang pertumbuahan dan berkembangan pada tumbuhan sesuai dengan
praktikum yang dilakukan, beserta factor-faktor yang mempengaruhinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam sebuah biji kacang hijau atau kacang-kacang yang
lain terdapat calon individu yang baru yang dilengkapi cadangan makanan.
Bagian-bagian yang terdapat pada biji dikotil sebagai berikut:
- Kotiledon: berjumlah dua dan merupakan cadangan makanan yang terbentuk dari endoseperma.
- Hipokotil: bagian bawah aksis (pangkal) yng melekat pada kotiledon.
- Epikotil: bagian atas pangkal.
- Radikula: bagian terminal/ ujung (calon akar).
- Plumula: ujung batang bersama calon daun (primordium).
Bagian-bagian
yang terdapat pada biji monokotil antara lain:
- Skutelum: kotiledon yang berjumlah hanya satu, contohnya pada tanaman jagung.
- Plumula.
- Koliopotil: sarung pucuk lembaga.
- Redukula
- Koleoriza: sarung akar lembaga.
- Pengertian perkecambahan
Perkecambahan merupkan proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam
biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal
dua macam tipe perkecambahan, yaitu hypogeal dan epigeal.
a.
Perkecambahan hypogeal
Pada
perkecambahan hypogeal, terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.
Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh; kacang kapri.
b.
Perkecambahan epigeal
Pada
perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon
berada di atas tanah. Contoh; kacang hijau, kacang tanah.
B.
Faktor yang memepengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
1.
FAKTOR INTERNAL
a.
Auksin
Hormon yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil). Hormon auksin yang
pertama kali diisolasi adalah IAA (indole acetic acid) atau asam indol asetat.
Sebagian besar IAA disintesis di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun
muda, bunga dan buah, seta sel-sel kambium.
Auksin
berperan di dalam:
1.
pengatur pembesaran sel dan memacu
perpanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
2.
merangsang pembelahan sel-sel
cambium.
3.
meningkatkan perkembangan bunga dan
buah.
4.
merangsang perkembangan akar
lateral.
5.
menyebabkan pembengkokan batang.
6.
pembentukan akar adventif pada
tanaman yang dibiakkan dengan setek.
7.
pembentukan buah partenokarpi.
8.
menghambat pembentukan tunas samping
(lateral).
9.
mempercapat terjadinya diferensiasi
di daerah merstem dan daerah pengguguran (absisi).
b.
Giberelin
Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung
akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah:
1.
merangsang pembelahan sel.
2.
merangsang aktivitas enzim amylase
dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan.
3.
merangsang pembentukan tunas.
4.
menghilangkan dormansi biji.
5.
merangsang pertumbuhan buah
secara parthenogenesis.
c.
Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang pertama
ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada
giberelin dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain
kinetin, contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP
(6-benzilaminorpurin). Funsi sitokinin adalah:
1.
merangsang pembelahan sel
(sitokinesis).
2.
merangsang pembentukan tunas pada
batang maupun pada kalus.
3.
menghambat efek dominasi apical oleh
auksin.
4.
mempercapat pertumbuhan memanjang.
d.
Gas Etilen
Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika buah
tua diletakkan di tempat tertentu maka buah akan cepat masak. Hal ini
disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat
pemasakan buah. Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi
tebal untuk menahan pengruh ngin. Kombinasi etilen dengan auksin dapat memacu
pembungaan pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen dengan giberelin dapat
mengtur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.
e.
Asam Abisat
Tidak semua hormone pada tumbuhan berfungsi memacu pertumbuhan, karena ada
beberapa yang justru menghambat pertumbuhan. Secara umum funsi asam abisat
adalah:
1.
menghambat pembelahan dan pemnjangan
sel.
2.
menunda pertumbuhan atau doemansi,
sehingga membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk.
3.
merangsang penutupan mulut daun pada
musim kering, sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.
4.
membantu peluruhan daun pada musim
kering, sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melali transpirasi.
f.
Asam Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormone luka, karena merangsang pembelahan
sel-sel di bagian tumbuhan yang luka.
g.
Kalin.
Hormone kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormone ini
dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin
merangsang pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan antokalin/
florigen merangsang pembentukan bunga.
2.
FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN)
a.
Nutrien
Tumbuhan membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Nutrien atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau
senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan
sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuahan.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure
makro (makronutrien). Contoh unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen,
nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien).
Coontoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan
molybdenum.
b.
Air
Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan
reaksi dalam tubuh tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada
tumbuahan yang kekurngan air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai
pelarut air juga mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak
langsung mempengaruhi laju metabolisme.
c.
Cahaya
Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan
tumbuhan secara langsung.
Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan
laju panjangnya. Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih
cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi,
tumbuahan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang.
Tumbuhan seperti itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin
merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang.
Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga
tumbuhan tumbuh lebih pendek.
d. Suhu Udara
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga
berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi
pertumbuhan yang meliputi reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut.
Suhu optimum yang paling baik untuk pertumbuhan adalah 10-30oC.
umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40
oC.
e.
Oksigen
Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme.
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah maupun
pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah. Tanah yang gembur mempunyai
kemampuan besar dalam menyimpan oksigen. Jika kandungan oksigen banyak maka
pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.
f.
Kelembapan
Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses
pertumbuhan. Kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang
berhubungan dengan penyerpan nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan
akan meningkat sehingga penyerapan nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini
akan memacu pertumbuhan tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar