Senin, 18 Februari 2013

Story in my dream



M.Arif Rahman

Pangeran Tiaw dan Putri Copan
      Sebuah negeri dimana rakyat sipil , rakyat pribumi hidup dengan makmur dan sejahtera . Hasil kebun melimpah ruah , rempah-rempah tak ada habisnya , hewan ternak berkembang sehat dengan jumlah yang banyak , hasil tangkapan nelayan pun melimpah . 10.000 bala prajurit dengan peralatan perang yang lengkap , membuat kerajaan aman dan damai , para tabib dan dayang-dayang istana sungguh murah senyum dan jujur perangainya . Pada saat itu semua hidup serasa di surga . Sebut saja negeri ini bernama “ Negeri Fu Yong Hai “ .
      Di balik kehidupan rakyat yang makmur dan sejahtera tentu ada peran seseorang yang memimpin. Ya , yaitu Raja dan Ratu yang sungguh bijaksana . Raja yang merupakan keturanan asli dari Dinasti Ming bernama Raja Cahkwe , beliau sungguh bijaksana dan adil pada rakyatnya . Sedangkan istrinya bukan lah berasal dari suku dan ras yang sama , melainkan dari Bangsa Persia , ia bernama Ratu Zaitun , beliau sungguh setia pada raja dan selalu berbaik hati pada semua orang .
      Semua rakyat di negeri Fu Yong Hai sangat patuh dan tunduk kepada sang Raja dan Ratu . Tetapi di balik kebahagiaan nya bersama rakyat , mereka ternyata memiliki kesedihan yang luar biasa . Bagaimana tidak selama pernikahannya yaang sudah 20 tahun silam , mereka tak di anugerahi seorang pangeran maupun putri . Itu yang membuat Ratu Zaitun menangis setiap menjelang tidurnya . Raja Cahkwe sungguh tak kuasa melihat sang Ratu selalu bersedih dan menangis . Berbagai cara telah Raja lakukan , tetapi tak sekalipun menuai hasil .
    Ribuan tabib yang mencoba mewujudkan impian sang Ratu pun tak ada satupun yang berhasil . Hingga pada suatu hari , langit saat itu sungguh menyeramkan seakan akan datang badai besar . Malam harinya ketika Raja tidur , ia mendapat mimpi yang sungguh aneh . Dalam mimpinya itu ia di pertemukan dengan seekor Liong atau naga yang amat menyeramkan , kemudian di kepala naga itu ada seorang tabib yang berparas seperti rakyat dari bangsa India .  Tanpa berkata-kata lagi , Raja sekejap memanggil ahli mimpi Negeri Fu Yong Hai yang bernama Siomay . Raja pun bercerita di hadapan ahli mimipi istana dan bala prajuritnya .
      “Hamba mohon ampun yang mulia baginda Raja , sudikah engkau memberi hamba izin mengartikan mimpi baginda Raja “ , “ Ya , lekas kata kan wahai Siomay hamba istana “
      “Mimpi baginda Raja , memberi isyarat agar baginda segera menemui seorang tabib dari timur asal Bangsa India , ia bernama Bihun , tetapi mohon ampun baginda , umur beliau sudah tidak lama lagi “
      “Tiada dusta kah apa yang engkau katakan itu wahai hamba istana ku?” , “ Jikalau lisan hamba ini meleset dari kebenaran , hamba rela leher hamba ini , baginda penggal untuk santapan buaya istana “
      “Baiklah , jika demikian yang engkau katakan Siomay , Sekarang segera ku perintah kan wahai engkau 1000 prajurit ku , segera engkau sekalian mencari Bihun tabib dari timur , engkau persembahkan ia di hadapan ku sebelum rakyat ku menuai panen “ .
      3 bulan berlalu , para prajurit istana tiba dengan membawa Bihun orang yang di cari raja . Di sebuah ruangan di istana tanpa seorang pun disana , Raja dan Ratu membicarakan perihalnya kepada Bihun . Ketika hari mulai senja , sesuai dengan amanat Bihun , tanpa perbekalan dan pengawalan , Raja menunggang kuda nya menuju sebuah goa yang terdapat di Bukit tak jauh dari istana . Alangkah terkejut nya raja , ketika beberapa waktu ia berada di dalam goa , ia di kejut kan dengan kehadiran seekor naga yang amat menyeramkan .
      “ Hahahahaha .. tak perlu kau berkata-kata , aku tahu maksud hati mu menemui ku di istana surga ku , wahai raja Cahkwe yang amat bijaksana , sungguh malang nasib engkau , engkau menginginkan anak bukan?”                                                                                                      
      “Be..be..be..benar wahai naga penghuni goa yang sungguh menakutkan manusia , aku menginginkan seorang anak dambaan , dari mana kau tahu hal itu?”
      “Hahahaha , wahai raja Negeri Fu Yong Hai yang sungguh di segani rakyatnya , aku tidak buta , aku tidak tuli , aku tentu tahu keadaan negeri mu di balik kemakmurannya , bahkan saat ini juga aku bisa menghancurkan penjuru negeri mu , jika kau menginginkannya ”
       Setelah terjadi percakapan panjang , dengan wajah pucat, kaki gemetar , air mata mulai membasahi pipi , sang Raja dengan penuh harapan pergi meninggalkan goa naga . Keesokan harinya Raja Cahkwe , memerintah kan para dayang , bahkan ia mengundang juru masak di penjuru negeri . Raja memerintahkan untuk membuat makanan yang biasa di sebut mie tiaw dengan jumlah yang banyak dan besar , yang nantinya akan di persembahkan kepada naga .
      Tiga bulan berlangsung , terjadi keanehan pada diri Ratu , tak perlu menunggu 9 bulan untuk mengandung , bahkan dalam 3 bulan saja , sang ratu hamil seperti wanita yang hamil 9 bulan . Setiap malam Raja selalu berdo’a bersama rakyatnya di bawah sinar rembulan . Hal yang paling di tunggu-tinggu pun akhirnya berada pada puncaknya , sang anak yang dinanti lahir ketika malam bulan purnama sempurna , sesempurna kelahiran anaknya . Yang membuat sang raja semakin bahagia , anak yang di lahirkan Ratu adalah seorang putra , yang nanti nya akan menjadi pangeran penerus sang raja . Tetapi ada-ada saja cobaan yang menerpa keluarga yang baru saja mendapatkan kebahagiaan ini , di balik kebahagiaan sang raja , sang ratu menangis tatkala menatap wajah anak nya , ia teringat perkataan sang naga ketika mempersembahkan mie tiaw , bahwa anak yang akan ratu lahirkan adalah bukan anak yang abadi , apabila sang anak menginjak dewasa dan akan merasakan indah nya cinta , tetapi saat itu juga sang anak mersakan kematian .
      “Wahai rakyat ku dan bala prajuritku , di hadapan kalian telah lahir seorang pangeran , yang akan menggantikan aku nanti nya , kata kan pada setiap keturunan kalian , patuhi dia , sebagaimana engkau semua memperlakukan ku , karena kesempurnaan dan keunikan nya , ku anugerahkan ia dengan nama Pangeran Tiaw “ . Malam itu semua rakyat tanpa terkecuali bersorak bahagia di bawah sinar rembulan .
      Bertahun-tahun sudah , kini sang pangeran sudah tumbuh dewasa seperti pangeran yang diharapkan sang raja . Tetapi tatkala Pangeran jatuh cinta pada seorang gadis , sang Ratu selalu menghalangi Pangeran , itu yang membuat ia mulai kesal pada sang ratu .              
      Bersama prajurit  nya , sang pangeran sedang asyik memanah dan berburu di tengah hutan , tiba-tiba seekor singa jantan datang menerkam Pangeran Tiaw , para prajurit memutus kan membawa Pangeran ke desa Hong-Min , karena itu adalah desa terdekat . Tatkala mereka beristirahat , seorang penjual makan yang di sebut Copan , datang meghampiri Pangeran dan para prajurit . Pangeran pun mencoba Copan buatan gadis tersebut .
      “Wahai gadis desa , siapa engkau gerangan , dan siapa nama mu ?” , “ Hormat hamba pangeran , hamba Meyling , penjual makanan Copan dari desa Hong-Min “ , “ Sungguh lezat copan buatan mu ini , engkau tampak gadis yang baik , engkau pun cantik , baru pertama dalam hidupku , merasakan copan seenak ini yang di buat gadis seelok dirimu , datang lah ke istana ku setiap mentari belum meninggi ” , “ Iya pangeran , jikalau itu yang pangeran mau , akan hamba penuhi “ .
      Seiring waktu berjalan , Pangeran Tiaw dan Meyling semakin akrab , setiap pagi  Pangeran selalu menyantap copan buatan Meyling sesudah ia menyantap makanan wajib nya , mie tiaw . “ Wahai gadis desa , siapa pun engkau , pergilah dari hadapan pangeran , ku perintah kan engkau lekas pergi “ , sang ratu datang dan mengusir meyling , ia pun segera pergi dari taman istana . “ Wahai ibunda yang paling tersayang , apa maksud engkau mengusir gadis itu “ , “ Jangan lagi kau dekati Gadis beraroma bawang itu ,engkau belum saatnya untuk memiliki gadis , apalagi pendamping “ , “ Sungguh tega engaku wahai bunda kepadaku , daku bukan anak yang masih menyusu pada mu , walau gadis itu beraroma bawang dan sebagainya , tapi dia baik dan cantik , daku suka padanya , daku mencintai nya , daku akan menikahinya ibunda ku Ratu negeri ini “ , “ Sadarkah engkau berkata demikian kepada ratu mu sekaligus ibu mu ? “ , “ Jikalau ibunda menghalangi ku bersama Meyling bunga desa Hong-Min , lebih baik hamba pergi ke goa di bukit itu , agar hamba menjadi santapan istimewa sang naga “ . Sang ratu sekejap menangis dan meninggalkan taman istana .
      Bersama prajurit berkuda nya , Ratu Zaitun pergi ke desa Hong-Min , untuk pencari Meyling Putri Copan . Ratu pun bercerita tentang pangeran , dan alasan mengapa ia melarang pangerannya memiliki seorang pendamping . Cukup lama Ratu meninggalkan istana untuk mencari cara menyembuhkan sang pangeran . Sedangkan Raja mulai khawatir dengan keadaan Pangeran yang mulai memburuk , di karena kan ia di landa jatuh cinta yang amat berat , sang Raja takut umur Pangeran tidak lama lagi , jika rasa cinta nya yang amat berat terhadap Putri Copan itu tak kunjung hilang .
      Pada akhirnya sang ratu tiba di istana , bersama Meyling dan Capcay , paman Meyling yang mengajarinya membuat copan yang enak . Mereka membawa seribu copan yagng telah di ramu dandi racik bersama , dengan ramuan penangkal kutukan naga . Copan buatan mereka di tambah dengan sisik naga yang telah di halus kan ,  Capcay mendapatkan nya ketika Naga belum terbangun dari tidur panjangnya .
      “Wahai Meyling putri Copan ku , daku sungguh rindu pada mu , lihat daku menjadi seperti ini karena selalu memikirkan engkau “ , “ Wahai Pangeran Tiaw ku , hamba datang kesini untuk menjawab pertanyaan mu waktu itu , hamba terima lamaran mu wahai Pangeran , dengan satu syarat “ , “ Benar kah yang engkau lisan kan itu , tiada yang indah di hidup daku , selain mendengar lisan mu tadi , apa sayaratnya Putri , apa pun akan hamba lakukan“.
      “ Jikalau begitu , syarat nya engkau habis kan seribu Copan yang hamba bawa ini “ , “ Wahai gadis manis , jikalau engkau memerintah kan daku untuk memakan copan sedermaga sekalipun hamba sanggup , selagi itu masih racikan mu , jikalau copan itu bukan racikan mu , tak akan hamba sentuh sedikit pun apa lagi untuk memakannya “ , “ Jika engkau bersungguh-sungguh mencintai hamba , tak perlu engkau mengetahui siapa pembuatnya , jika hamba meminta engkau memakan nya , maka makan lah , jika engkau menolaknya , hamba akan lari sejauh-jauhnya agar engkau tak kan dapat bertemu hamba selamanya “ , “ Baik lah Putri Copan , demi engkau , hamba bersedia “ .
      Setelah memakan seribu copan dengan ramuan khusus , Pangeran Tiaw dan Putri Copan melaksanakan pernikahan yang amat megah , dengan mengundang , para penguasa dari negeri lain . Menu utama perayaan pernikahan itu adalah mie tiaw , copan kukus dan copan goreng . Sungguh megah dan istimewa perayaan itu . Raja Cahkwe dan Ratu Zaitun tak lagi khawatir dengan hidup Pangeran Tiaw , karena mereka yakin bahwa seribu copan yang di makan pangeran waktu itu , benar-benar dapat menyembuhkan nya .           
      Kehidupan Pangeran Tiaw dengan Putri Copan semakin bahagia , karena mereka tak lama lagi akan memiliki seorang anak . Kali ini benar-benar bahagia yang sungguh tak ada banding bagi Raja dan Ratu Negeri Fu Yong Hai . Tak sempat berbahagia bersama cucu Negeri dambaan , Raja Cahkwe yang sudah amat tua lebih dulu meninggalkan mereka , dan meninggalkan istri tercinta Ratu Zaitun , tak ada yang paling sempurna atas kepemimpinanya . Badai tangis melanda Negeri hingga ke semua penjuru . Seorang putra pertama pangeran tiaw pun lahir dengan sempurna , dengan wajah yang amat mirip dengan ayahanda nya , di punggung sang anak terdapat lambang unik , lambang ini juga di miliki oleh Raja Cahkwe , lambang ini mempunyai arti “ Pemimpin Penjuru Negeri “  , tak lama kelahiran sang cucu , Ratu Zaitun pun mengakhiri masa tua nya , dan menyusul suami tercinta menuju surga , ia meninggalkan amanat yang ia tulis di atas secarik pelepah pohon.
      “ Wahai engkau-engkau para penerus penguasa negeri Fu Yong Hai , tak ada yang bisa kami titipkan apa pun kepada hamba sekalian , melainkan kami titip kan jiwa pemimpin yang di wariskan oleh ayahanda kalian , jadi lah pemimpin yang jujur , kubur sifat sombong dan dengki , berbaik hati lah pada semua rakyat , bukan hanya keluarga yang di ubah bahagia , tetapi para rakyat juga bahagia  , kami titipkan negeri ini Kepada kalian , berilah nama yang baik kepada cucu ku , ubah lah negeri ini , karena ini adalah saatnya kalian untuk memipin negeri impian “ .
      Usai sudah perjalanan hidup 2 manusia tua yang amat sempurna ini . Kini tinggal lah 2 manusia penerus yang akan menelusuri liku-liku kehidupan bersama sang anak yang baru lahir , yang mereka beri nama Pangeran Bakpao . Naga yang menyeramkan pun akhir nya musnah , para tabib dan pendeta menemukan bangkai nya di dalam goa , tanpa meninggalkan makna sedikutpun .
      “Wahai istriku yang telah menjadi Ratu , di tengah kita ada Pangeran Bakpao yang amat tampan paras nya , apa pun yang terjadi , kebahagiaan negeri , kebahagiaan kita , akan selalu ku perjuangkan dan ku pertanggung jawab kan , tak ku biarkan air mata berlinang di pipi mu sedikit pun , karena aku kan setia dan senatiasa membuat engkau bahagia , sesuai perintah Ratu Zaitun , ku beri nama negeri kita ini , “ Negeri Seribu Copan “ , Karena seribu copan kini aku  dapat merasakan bahagia yang abadi .
      Berakhir sudah kisah Negeri Fu Yong Hai dengan pemimpinnya yang sempurna . Dan kisah “Negeri Seribu Copan” akan segera di mulai .

......................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar